1 Nov 2007

A Best Friend


Every one should have (@ least) a Best Friend

Yup...that's right!! Menurutku, setiap orang entah itu tua-muda; laki2-perempuan; kaya-miskin -----wajib,kudu,musti,harus punya (paling tidak) seorang sahabat. Kenapa aku tambahkan 'paling tidak' dan bukannya langsung bilang: "Setiap orang harus punya Sahabat"

Well, it's just that Best Friend itu susaaaah banget didapetin. Lo boleh punya temen segambreng, tapi belum tentu mereka semua masuk kategori Sahabat. Why so?? Coz Best Friend itu muahaaaaal buanget!! But it doesn't mean that only wealthy people who can have it. Malahan.... best friend itu ga bisa dibeli pake duit. Lah, terus gimana donk?!?!?!?

Uhmm... let see.... Best Friend, Sahabat, bisa didapet lewat ketulusan hati, kesungguhan, saling percaya, pelayanan dan komitmen. See... ga ada hubungannya dengan uang kan?! Well.. kalopun ada, itu nomor urut ke seratus berapa gitu deh. Yang utama adalah sesuatu yang ada dalam hati. Klo pake bahasanya Barbara Cartland di novel-novelnya sih, itu disebut unsur-unsur diluar keduniawian. Dalem banget kaaannnn??

Sebenernya Sahabat itu mahluk yang kaya apa sih? Aku ga tau gimana dengan orang lain, but in my dictionary of life, Sahabat itu adalah hadiah terbesar yang dapat kita hadiahkan untuk diri kita sendiri. Gimana engga, dia selalu ada kapanpun dia butuh. Entah itu dalam suka maupun duka. Tapi biasanya sih persahabatan itu teruji melalui hal-hal yang tidak menyenangkan. Bahkan ketika raganya tidak ada disisi kita kala kesulitan itu terjadi (ya iyalah.. dia kan punya kehidupan dan kesibukan sendiri), tapi buah pikirannya, ide-idenya, nasehat-nasehatnya, akan selalu terngiang ditelinga kita.

Dia, dengan caranya sendiri, akan merubah kita menjadi orang yang lebih baik. Tanpa ada paksaan, bahkan kadangkala tanpa dia or kita sadari. Dia akan selalu menyediakan bahunya untuk kita bersandar. Menyediakan telinganya saat kita butuh didengar, dan menyediakan tangannya untuk menggenggam tangan kita saat kita butuh kekuatan. But the important thing is menyediakan telunjuknya untuk mengingatkan saat kita berbuat alpa. Dia bahkan bisa melakukan lebih daripada itu.

My best friend rela menghabiskan malam ulang tahunnya berdua denganku. Bukan untuk merayakannya, tapi malah untuk menangis bersamaku karna saat itu aku sedang sedih (kebayang ga sih, 2 perempuan nangis di foodcourt PIM 2. Mana duduknya agak di tengah, pas banget jadi tontonan ). Dan walaupun awalnya aku tidak mengatakan apapun tentang masalahku, ternyata sensornya tajam sekali.

My best friend rela datang pagi2 kerumah untuk ikut memandikan jenazah alm. eyang putri ku tercinta (FYI, rumah dia di Pejaten, rumahku di Jombang-Ciputat, trus abis itu dia tetep ngantor di Panglima Polim ). Dan masih banyak amazing thing yang sudah dia lakukan untukku.

Untuk semua itu, Aku hanya bisa mengucap syukur pada Allah SWT karna telah mengirimkan Dia dalam kehidupanku. Aku hanya mampu melantunkan doa agar Dia mendapat lebih dari apa yang telah dia berikan padaku.

Setelah itu semua, yang tersisa adalah pertanyaan: "Sudahkah layakkah aku menjadi seorang Sahabat seseorang?"

No comments:

Post a Comment

Mari mari.. silahkan tinggalkan jejak pelangimu ^_^