Showing posts with label Poems. Show all posts
Showing posts with label Poems. Show all posts

24 Apr 2011

Semesta, Aku Merindunya

Semesta..
Aku merindunya
Dia,yang merelakan rusuknya untuk penciptaanku.

Semesta..
Aku merindunya
Dalam lantunan doa yang kutitipkan pada udara
Dalam imaji terindah tentang dia yang akan menjadi imamku

Semesta..
Aku merindunya
Pasangan jiwa yang akan berdiri di depanku dalam hening malam, bersama bercengkrama dengan Pemilik jiwa ini
Aku merindunya
Belahan jiwa yang akan menjadi bajuku dan mengijinkanku menjadi bajunya. Bersama saling menjaga.

Semesta..
Aku merindunya
Dengan segenap hati, sejuta mimpi dan asa
Aku merindunya
Dalam doa..dalam sabar..dalam usahaku memperbaiki diri..menjaga hati
Sampai tiba waktunya kami dipertemukan oleh Beliau sang Pemilik Jiwa

Semesta..
Bisikkan rinduku padanya
Sampaikan pesanku untuknya
Agar menjaga diri menata hati dalam kumparan cahaya Penguasa Semesta.

24 Sept 2010

Hujan


Hari ini hujan turun lagi sayang..
Lebih deras dari kemarin.

Kamu tau sayang..
Hari ini dia datang tak sendiri..
Butir-butir air itu datang bersama sahabat-sahabatnya.
Ada petir yang memekakkan telinga 
Ada guruh yang sering membuatku terlonjak
Sang angin yang menyapu debu pun turut serta

Mereka berkumpul dan bersenang-senang bersama
Menari bersuka cita
dalam melodi yang mereka ciptakan

Lihatlah mereka sayang..
Riang sekali bukan???
Mereka terhanyut dalam kebersamaan 
Sampai-sampai lupa, bahwa ada yang bersedih dengan kebersamaan mereka
Kebersamaan yang kadang bisa mendatangkan bencana bagi manusia

Ahh.. tapi apa betul mereka membawa bencana??
Bukankah mereka hanya menari bersama??
Kan bukan mereka yang memenuhi selokan tempat mereka mengalir dengan sampah
Bukan mereka yang menebang habis pepohonan yang biasa mereka beri minum
Sungguh bukan mereka
Tapi kita ....
dengan segala keegoisan yang kita punya

Lihatlah sayang...
Hujan, petir, guruh dan angin..
dalam tarian sukacita




18 Aug 2010

Waktu

Duhai waktu..
Mengapa cepat sekali bergerak dan berlalu dari hadapanku
Ketika aku berjalan.. kau seakan berlari
Ketika aku berlari.. kau melesat bagai busur
Seberapa cepat pun aku mengejar
Tetap saja..
Aku..
Tertinggal

Duhai waktu..
Tak bisa kah kau menungguku?
Mungkinkah.. 
Suatu hari nanti..
KIta beriringan???

*pic from photobucket

14 May 2010

Brown Penny a Poem by William Butler Yeats

When I saw Must Love Dogs, there were a scene when Sarah's Father, Bill (Christopher Plummer) read a poem from William Butler Yeats. I like that poem, so I start so googling it on net. And here's the poem.

BROWN PENNY

I whispered, 'I am too young,'
And then, 'I am old enough';
Wherefore I threw a penny
To find out if I might love.
'Go and love, go and love, young man,
If the lady be young and fair.'
Ah, penny, brown penny, brown penny,
I am looped in the loops of her hair.

O love is the crooked thing,
There is nobody wise enough
To find out all that is in it,
For he would be thinking of love
Till the stars had run away
And the shadows eaten the moon.
Ah, penny, brown penny, brown penny,
One cannot begin it too soon.
 
 

1 Jun 2009

Puisi Ulang Tahun

Nda dapet email ini dari seorang temen di milis. Emang sih, dikirimnya bukan buat Nda aja, tapi ke banyak orang. Ga masalah buat Nda. Cuma, email ini pas banget di bulan ulang tahun Nda. Jadi tepat gitu loh momennya.

PUISI ULANG TAHUN


Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru

Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah

Tapi... coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan

Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku
Hmm.. masih lebih besar duniawiku

Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?

Ya Allah
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah

Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu

Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana
Ya Allah,
Ijikanlah...



(Chairil Anwar)

30 Dec 2008

Beranilah

Nda dapet puisi ini dari milis. Rupanya ini puisi yang sudah diterjemahkan, and I like the words. Hmm.. pengen cari versi aslinya deh ^_^


Beranilah

Jangan menunggu senyuman, baru mau berbuat baik

Jangan menunggu dicintai, baru mau mencintai

Jangan menunggu kesepian melanda, baru menghargai persahabatan

Jangan menunggu pekerjaan terbaik, baru mau sungguh bekerja

Jangan menunggu mendapatkan banyak, baru mau berbagi

Jangan menunggu kegagalan tiba, baru ingat dengan nasihat-nasihat

Jangan menunggu kesulitan muncul, baru mau percaya dengan doa

Jangan menunggu adanya waktu, baru mau melayani

Jangan menunggu orang lain terluka, baru mau meminta maaf

Jangan menunggu.... ..., karena kamu tak tahu berapa lama waktumu

Jangan menunggu.... ..., beranilah!

Anthony Dio Martin

16 Dec 2008

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang telah menjadikannya tiada

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada

by Sapardi Djoko Dhamono

Nda lupa deh pertama kali denger puisi ini dimana and kapan. Tapi yang pasti, sejak saat itu, Nda suka banget sama puisi ini. Puisi sederhana yang klo diliat mirip haiku Jepang. Tapi buat Nda daleeeem banget.

Nda bukan orang yang pandai or ngeh dengan hal-hal puitis or yang kelewat nyastra. Tapi buat Nda puisi ini menggambarkan keberanian dalam mencintai. I mean, ketika mencintai, kita harus berani dan siap untuk patah hati. Bahwa mungkin saja, cinta itu menjadi kasih tak sampai. Atau cinta itu, tak bisa diwujudkan.

Buat Nda, ini tentang cinta tanpa syarat yang luas. Yang bisa terjadi pada siapa saja, dalam konteks apa saja. Tidak melulu antar lawan jenis.

Hmmm.. bisakah Nda mencintai tanpa syarat??





29 Nov 2007

Bintang

Kau adalah bintang
Yang setiap malam kutunggu sinarannya
Walaupun malam ini kau tak ada
Akan kutunggu dirimu disetiap malamnya
Sampai kau berikan sinaran itu untuk ku

Kau adalah bintang
Yang berpijar menyinari seisi bumi
Memberi petunjuk

kepada pengembara yang kehilangan arah seperti diriku

Ya.....seperti diriku
Yang kehilangan arah

dalam menyikapi hidup dan takdir

Kau adalah bintang
Ku hanya inginkan kau saja bintang,

selamanya

sampai aku tak bisa lagi melihat pijarmu..............

From Him

10 Oct 2007

Hati Ini Aku Kembalikan

Hati ini aku kembalikan ya Allah
Aku pulangkan ia kepadaMu
Sebab aku tak tahu lagi harus kepada siapa ia ku kembalikan

Ampuni aku ya Allah
Warnanya tak lagi putih seperti dulu
ketika Engkau hembuskan hidup kedalam rahim cinta ibuku.
Ia telah sangat kotor.
Busuk.
Hitam pekat dan berkarat disana-sini.

Telah aku kotori ia dengan dengki sebab orang lain nampak lebih baik diriku bahkan ketika Engkau bukakan jalan yang lebih baik.
Dengan iri sebab aku tak mampu melakukan apa yang orang lain lakukan, bahkan ketika orang lain mengulurkan berjuta untaian kebaikan.
Dengan cemburu sebab aku merasa tak punya apa-apa, bahkan ketika aku tahu aku tidak miskin.
Dengan jijik sebab aku telah hinakan orang lain, bahkan ketika mereka menawarkan senyum dan uluran tangan.

Ia telah membusuk, ya Allah
Aku telah siakan ia setiap hari.
Setiap tarikan nafasku.
Setiap langkahku.
Setiap guguran daun menyentuh kakiku.
Setiap embun membasuh lukaku.
Bahkan setiap kali bunga-bunga yang aku injak itu, menyisakan wanginya di kakiku yang kejam menginjaknya.
Aku berpaling dari tawaran-tawaran keriangan kasih sayang.
Aku palingkan ia dengan sangat gagah dari uluran cinta orang-orang pengasih.

Duhai Yang Maha Memiliki
Aku hitam pekatkan ia dengan kemarahan, bahkan ketika orang-orang tidak melakukan apa-apa.
Aku pekatkan ia dengan menutup telinga, bahkan ketika aku mendengar Engkau memanggil. Ketika kasihMu begitu jelas dipelupuk mataku, di urat nadiku, di helaan nafasku, di detak jantungku.
Aku telah pekatkan ia dengan mendustai KemahaanMu.

Aku tundukkan wajahku setunduk-tunduknya sujud ya Allah, sambil aku kembalikan ia kedalam genggaman tanganMu, sebab tak ada lagi tangan yang mau menerimanya.
Ambillah ia, ya Allah.
Dengan kepasrahanku yang memalukan, ambillah ia ya Allah.
Dengan kesombonganku yang sangat dina, ambillah ia ya Allah.
Dengan airmataku yang malu, ambillah ia, ya Allah.

Aku pasrahkan kembali hatiku kepadaMu, wahai Yang Maha Pengampun.
Ampuni Aku
Ampuni aku
Ampuni aku

By My MTSC MOM----Sadrah Rianto

27 Sept 2007

Mengapa??

Tuhan….

Jika kata-kata yang Kau ciptakan

Kau maksudkan untuk menjelaskan makna

Atas setiap kejadian, lalu…

Mengapa masih ada salah paham?

Jika ragam bahasa indah Kau hadirkan

Untuk menebarkan kasihMu

Untuk menyentuh hati yang rapuh

Untuk mengisi jiwa yang kosong

Mengapa masih ada benci?

Mengapa masih ada duka?

Mengapa Tuhan??

5 Mar 2007

AYAH

Kelam, Sunyi, Sepi
Mendekap bisu
Hati menyatu, berbisik
Air mata menetes – Kita Berpisah-


Ayah
Kau berangkat dengan berjuta asa
Merengkuh Dayung Menentang Ombak
Bergumul dengan gelombang kerinduan
Wajahmu tak pernah murung


Ayah
Kau berjuang, membanting tulang, mencari nafkah
Tekadmu satu.. demi keluargamu


Semangatmu tak pernah pudar
Bagai lilin tertiup angin namun tak padam
Kau ajar kami bersyukur, mengharap ridho Ilahi


Ayah
Cintamu tulus
Kau pahlawan tanpa nama
Pahlawan Keluarga


Ayah
Angin malam berhembus semilir
Mengiringi doa anakmu ini


Selamat berjuang AYAH---



(Sepenggal puisi untuk para AYAH--wish my Dad would do the same)