24 Apr 2011
Semesta, Aku Merindunya
Aku merindunya
Dia,yang merelakan rusuknya untuk penciptaanku.
Semesta..
Aku merindunya
Dalam lantunan doa yang kutitipkan pada udara
Dalam imaji terindah tentang dia yang akan menjadi imamku
Semesta..
Aku merindunya
Pasangan jiwa yang akan berdiri di depanku dalam hening malam, bersama bercengkrama dengan Pemilik jiwa ini
Aku merindunya
Belahan jiwa yang akan menjadi bajuku dan mengijinkanku menjadi bajunya. Bersama saling menjaga.
Semesta..
Aku merindunya
Dengan segenap hati, sejuta mimpi dan asa
Aku merindunya
Dalam doa..dalam sabar..dalam usahaku memperbaiki diri..menjaga hati
Sampai tiba waktunya kami dipertemukan oleh Beliau sang Pemilik Jiwa
Semesta..
Bisikkan rinduku padanya
Sampaikan pesanku untuknya
Agar menjaga diri menata hati dalam kumparan cahaya Penguasa Semesta.
24 Sept 2010
Hujan
18 Aug 2010
Waktu
14 May 2010
Brown Penny a Poem by William Butler Yeats
I whispered, 'I am too young,' And then, 'I am old enough'; Wherefore I threw a penny To find out if I might love. 'Go and love, go and love, young man, If the lady be young and fair.' Ah, penny, brown penny, brown penny, I am looped in the loops of her hair. O love is the crooked thing, There is nobody wise enough To find out all that is in it, For he would be thinking of love Till the stars had run away And the shadows eaten the moon. Ah, penny, brown penny, brown penny, One cannot begin it too soon.
1 Jun 2009
Puisi Ulang Tahun
PUISI ULANG TAHUN
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi... coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan
Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku
Hmm.. masih lebih besar duniawiku
Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana
Ya Allah,
Ijikanlah...
(Chairil Anwar)
30 Dec 2008
Beranilah
Beranilah
Jangan menunggu senyuman, baru mau berbuat baik
Jangan menunggu dicintai, baru mau mencintai
Jangan menunggu kesepian melanda, baru menghargai persahabatan
Jangan menunggu pekerjaan terbaik, baru mau sungguh bekerja
Jangan menunggu mendapatkan banyak, baru mau berbagi
Jangan menunggu kegagalan tiba, baru ingat dengan nasihat-nasihat
Jangan menunggu kesulitan muncul, baru mau percaya dengan doa
Jangan menunggu adanya waktu, baru mau melayani
Jangan menunggu orang lain terluka, baru mau meminta maaf
Jangan menunggu.... ..., karena kamu tak tahu berapa lama waktumu
Jangan menunggu.... ..., beranilah!
Anthony Dio Martin
16 Dec 2008
Aku Ingin
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang telah menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada
Nda bukan orang yang pandai or ngeh dengan hal-hal puitis or yang kelewat nyastra. Tapi buat Nda puisi ini menggambarkan keberanian dalam mencintai. I mean, ketika mencintai, kita harus berani dan siap untuk patah hati. Bahwa mungkin saja, cinta itu menjadi kasih tak sampai. Atau cinta itu, tak bisa diwujudkan.
Buat Nda, ini tentang cinta tanpa syarat yang luas. Yang bisa terjadi pada siapa saja, dalam konteks apa saja. Tidak melulu antar lawan jenis.
Hmmm.. bisakah Nda mencintai tanpa syarat??
29 Nov 2007
Bintang
Kau adalah bintang
Yang setiap malam kutunggu sinarannya
Walaupun malam ini kau tak ada
Akan kutunggu dirimu disetiap malamnya
Sampai kau berikan sinaran itu untuk ku
Kau adalah bintang
Yang berpijar menyinari seisi bumi
Memberi petunjuk
kepada pengembara yang kehilangan arah seperti diriku
Ya.....seperti diriku
Yang kehilangan arah
dalam menyikapi hidup dan takdir
Kau adalah bintang
Ku hanya inginkan kau saja bintang,
selamanya
sampai aku tak bisa lagi melihat pijarmu..............
10 Oct 2007
Hati Ini Aku Kembalikan
Aku pulangkan ia kepadaMu
Sebab aku tak tahu lagi harus kepada siapa ia ku kembalikan
Ampuni aku ya Allah
Warnanya tak lagi putih seperti dulu
ketika Engkau hembuskan hidup kedalam rahim cinta ibuku.
Ia telah sangat kotor.
Busuk.
Hitam pekat dan berkarat disana-sini.
Telah aku kotori ia dengan dengki sebab orang lain nampak lebih baik diriku bahkan ketika Engkau bukakan jalan yang lebih baik.
Dengan iri sebab aku tak mampu melakukan apa yang orang lain lakukan, bahkan ketika orang lain mengulurkan berjuta untaian kebaikan.
Dengan cemburu sebab aku merasa tak punya apa-apa, bahkan ketika aku tahu aku tidak miskin.
Dengan jijik sebab aku telah hinakan orang lain, bahkan ketika mereka menawarkan senyum dan uluran tangan.
Ia telah membusuk, ya Allah
Aku telah siakan ia setiap hari.
Setiap tarikan nafasku.
Setiap langkahku.
Setiap guguran daun menyentuh kakiku.
Setiap embun membasuh lukaku.
Bahkan setiap kali bunga-bunga yang aku injak itu, menyisakan wanginya di kakiku yang kejam menginjaknya.
Aku berpaling dari tawaran-tawaran keriangan kasih sayang.
Aku palingkan ia dengan sangat gagah dari uluran cinta orang-orang pengasih.
Duhai Yang Maha Memiliki
Aku hitam pekatkan ia dengan kemarahan, bahkan ketika orang-orang tidak melakukan apa-apa.
Aku pekatkan ia dengan menutup telinga, bahkan ketika aku mendengar Engkau memanggil. Ketika kasihMu begitu jelas dipelupuk mataku, di urat nadiku, di helaan nafasku, di detak jantungku.
Aku telah pekatkan ia dengan mendustai KemahaanMu.
Aku tundukkan wajahku setunduk-tunduknya sujud ya Allah, sambil aku kembalikan ia kedalam genggaman tanganMu, sebab tak ada lagi tangan yang mau menerimanya.
Ambillah ia, ya Allah.
Dengan kepasrahanku yang memalukan, ambillah ia ya Allah.
Dengan kesombonganku yang sangat dina, ambillah ia ya Allah.
Dengan airmataku yang malu, ambillah ia, ya Allah.
Aku pasrahkan kembali hatiku kepadaMu, wahai Yang Maha Pengampun.
Ampuni Aku
Ampuni aku
Ampuni aku
By My MTSC MOM----Sadrah Rianto
27 Sept 2007
Mengapa??
Tuhan….
Jika kata-kata yang Kau ciptakan
Kau maksudkan untuk menjelaskan makna
Atas setiap kejadian, lalu…
Mengapa masih ada salah paham?
Jika ragam bahasa indah Kau hadirkan
Untuk menebarkan kasihMu
Untuk menyentuh hati yang rapuh
Untuk mengisi jiwa yang kosong
Mengapa masih ada benci?
Mengapa masih ada duka?
Mengapa Tuhan??
5 Mar 2007
AYAH
Mendekap bisu
Hati menyatu, berbisik
Air mata menetes – Kita Berpisah-
Ayah
Kau berangkat dengan berjuta asa
Merengkuh Dayung Menentang Ombak
Bergumul dengan gelombang kerinduan
Wajahmu tak pernah murung
Ayah
Kau berjuang, membanting tulang, mencari nafkah
Tekadmu satu.. demi keluargamu
Semangatmu tak pernah pudar
Bagai lilin tertiup angin namun tak padam
Kau ajar kami bersyukur, mengharap ridho Ilahi
Ayah
Cintamu tulus
Kau pahlawan tanpa nama
Pahlawan Keluarga
Ayah
Angin malam berhembus semilir
Mengiringi doa anakmu ini
Selamat berjuang AYAH---
(Sepenggal puisi untuk para AYAH--wish my Dad would do the same)