28 Dec 2009

Dilema

Susah juga ya, kalau mau membuat keputusan yang nantinya akan berpengaruh ke orang banyak. Terutama keluarga. Padahal.. keputusan yang akan dibuat itu bisa dibilang hak pribadi kita -well.. in this case it would be my rights-.

Hmm.. beberapa waktu ini saya sedang bergulat dengan keinginan terdalam yang sudah lama ada dalam kepala dan hati saya untuk  mengundurkan dari tempat bekerja saat ini. Bukan keputusan mudah mengingat selama beberapa tahun ini, saya yang menanggung sebagian besar kebutuhan rumah.

Saya sungguh mengerti kekhawatiran mereka jika saya tetap mengundurkan diri. Apalagi saat ini belum ada pekerjaan baru yang menemukan saya. So if I keep doing it, I'll be jobless. Tapi kali ini saya benar-benar tidak bisa menahannya lagi. Rasanya ada kelelahan luar biasa yang sedang saya rasakan saat ini. Tidak hanya kelelahan fisik, tapi juga kelelahan mental dan emosi. Hey!! Jangan dikira saya suka dengan keadaan ini. Sama sekali tidak. Tapi memang ini yang sedang saya rasakan. And I've try a lot of thing to make this feeling dissapear or at least to reduce it. Hasilnya sejauh ini?? Hmm.. belum berhasil baik. 

Kelelahan ini, entah dari mana datangnya. Kalo saya pikir-pikir.. mungkin ini akumulasi dari semua yang sudah terjadi beberapa tahun ini. Akumulasi dari momen-momen dimana saya berhasil menahan diri dan  tidak meledak-ledak. Kalau memang karna itu, mahal juga ya, harga yang harus saya bayar. Adakah hal lain?? Saya belum tau. 
Yang saya tau.. saya kehilangan semangat untuk bangun pagi dan ke kantor.

Ahh.. mungkin saya harus mencari cara lain untuk mendapat jawaban. Apa sebenarnya yang saya inginkan. Dan semoga, saat jawaban itu hadir, tidak banyak orang yang harus saya lukai atau harus dipaksa mengerti tentang keinginan dan keputusan saya.


*gambar diambil dari google.

21 Dec 2009

Tahun Baru-ku di ABHIMATA

Minggu lalu, tepatnya tanggal 18 Desember 2009, kan libur tuh. Libur dalam rangka Peringatan Tahun Baru 1431 H. Biasanya nih ya, ga ada perayaan apa-apa. Ya cuma dirumah aja. Tapi kali ini, ada yang berbeda nih.

Kali ini, Nda merayakannya dengan ikutan acara amal sama temen-temen di FDWL dan tentunya Loving Moms (ini acara mereka, kita sih nebeng :D) untuk berbagi bersama anak panti asuhan ABHIMATA di Bintaro.



Jangan tanya acaranya apa aja ya. Coz Nda tidak sungguh-sungguh menyimak. Saat yang lain sedang mengikuti acara satu demi satu, Nda asik sendiri di ruang bayi. Menjelajah ruang yang bayi, berkunjung dari satu tempat tidur ke tempat tidur yang lain. Disana ada Brama, ada Gery (yang lengket banget sama mami Vin n her hubby), ada Anthony, ada Beniq (yang punya kelainan mata),  ada Intan, and off course ada Rudy (my fav).


Macem-macem deh, bayi-balita disana. Ada yang cengeng, ada yang langsung minta perhatian, ada yang cuek dan sibuk dengan mainannya. But above all, mereka tetaplah anak-anak yang butuh kasih sayang. Seceria apapun mereka, tetap aja, jika diperhatikan lebih dekat, lebih seksama, ada sendu dimata mereka, ada kekosongan disana. Yang tentunya, hanya bisa diisi oleh sosok yang bernama orang tua. Sungguh, ini bukan bermaksud mengecilan peran para pengurus panti. Apa yang mereka lakukan, saya yakin sudah sangat maksimal. Tapi tetap saja, sosok orang tua itu, tidak akan tergantikan.

Lebih terharu lagi waktu mau pulang, dari ruang bayi menuju keluar tuh melewati semacam dapur bersih. Disana ada beberapa kursi kecil. Rupanya itu tempat mereka makan -selain ruang makan yang sudah ada-. Tiap 1 pengasuh menyuapi 3-4 orang anak. Waktu Nda melongok, salah satu anak disitu dengan mulut penuh nasi mengatakan sesuatu. Berhubung ga ngerti, Nda cuma senyum sambil bilang 'nasi yang dimulut harus habis dulu lho, baru boleh bicara'. Nah, sama mba yang nyuapin, diterjemahinlah kata-kata si anak tadi -yang akhirnya kutau namanya Dimas-. Jadi, dia tuh bilang, 'aku anaknya mba ...' (Nda lupa nama yang disebutkan). Mungkin si mba pengurus melihat kebingunganku, akhirnya dia jelasin. Anak-anak disini mengakui mba yang mengurus itu sebagai ibunya. Misalnya dia sehari-hari diurus sama mba Ani, ya dia bilang aku anaknya mba Ani.  Nyesss. Rasanya ada nyeri di hati mendengar penuturan mba pengurus ini.

Ya Rabb...
Semoga akan selalu ada, orang-orang berhati emas -apapun agama dan suku mereka-yang peduli dengan mereka. Anak-anak tak berdosa yang terbuang karna keadaan. Bukankah kesusahan dan kesengsaraan tak memandang agama dan suku? Bisa terjadi kepada siapa saja kan??








14 Dec 2009

Gelisahku

Ga terasa ya, udah awal minggu lagi. Dan semakin dekat pula ke akhir bulan desember, yang berarti.. tahun akan kembali berganti.

Menjelang akhir tahun ini, perasaanku gelisah. Yup. Gelisah.


Gelisah mengingat betapa sedikitnya kebaikan dan kemajuan yang telah kulakukan. Gelisah karna rasanya banyak sekali hal yang belum tercapai. Banyak mimpi dan cita-cita yang masih berada dalam angan. Hanya karna kurangnya usaha yang kulakukan. Hanya karna aku sendiri yang kalah dalam pertarungan melawan kemalasan dan penundaanku sendiri.

Ahh.. betapa banyak hari-hariku terbuang sia-sia. Padahal akulah yang paling bertanggung jawab atasnya. Jika yang terjadi padaku hari ini adalah karna apa yang kulakukan dimasa lalu. Maka akan seperti apakah wajah masa depanku??? dengan segala penundaan yang kulakukan sekarang?? Dan mengapa aku masih berani mengeluh pada Tuhan atas keadaanku. Jika semua terjadi karna diriku sendiri?? Harusnya aku mengeluh dan menggugat diriku sendiri kan?!

Semakin aku gelisah.








10 Dec 2009

Hatiku

Wahai hati..
Ada apa denganmu akhir-akhir ini????
Mengapa semakin susah dirimu untuk direngkuh??
Mengapa semakin mudah dirimu tersinggung dan tersakiti???

Dimana kelapangan yang dulu kau miliki??
Dimana welas asih yang dulu membuatmu mudah memaafkan??
Dimana pengertian bening yang dulu membuatmu bisa melihat jauh kedalam??

Kemana mereka pergi???
Dimana mereka bersembunyi???
Akankah kembali damai??

Wahai hati..
Aku rindu sosokmu yang dulu..


7 Dec 2009

Ingatan yang Tiba-tiba

Tiba-tiba siang ini teringat kata-kata Pak Mario di beberapa kegiatan MTSC yang pernah Nda ikuti beberapa bulan lalu. Mohon maaf sekali karna tidak hafal kalimat lengkapnya, tapi kurang lebihnya seperti ini: bagi mereka yang sekarang ini dihormati dan disegani karna jabatan, titel atau segala atribut yang sedang disandangkan padanya, yakinkah bahwa masih ada yang hormat atau segan jika pada suatu ketika jabatan, titel atau segala atribut itu dilepas (diambil) darinya??
Ga tau juga kenapa inget ini pas tadi lagi fotokopi surat. I mean, sebelum fotokopi, ga ada kejadian yang mungkin bisa memicu ingatan atau berkaitan dengan kalimat ini. Hmmm.. apa mungkin sebenarnya kemaren-kemaren ada kejadian yang berhubungan dengan ini ya?! Dasarnya Nda suka lemot, makanya baru muncul sekarang ini. Disaat yang sama sekali tak terduga.

Make it simpel aja ya .. mungkin BELIAU sedang mengingatkan Nda untuk berlaku baik dan lebih baik lagi. Alhamdulillah kan... diingatkan dari sekarang, sebelum terlambat :)




2 Dec 2009

In Action Again

Finally, FDWL and DC back to action again.
 
Setelah beberapa bulan 'bubu' dari kegiatan amalnya -ga bubu banget sih, lha wong sebenernya kita lagi buat selimut dan sepatu bayi-, akhirnya hari ini dapet kabar dari teteh yang kemudian resmi diberitakan oleh mba Thata dimilis, bahwa FDWL yang tentunya dibantu DC, akan melakukan proyek amal lagi.

Kali ini, akan bekerjasama dengan grup Loving Moms akan menyumbangkan selimut, topi dan sepatu bayi -yang memang sedang kita kerjakan- ke Panti Asuhan Abhimata yang sedang menjadi tempat kegiatan amalnya Loving Moms. 

Nahh, berhubung lokasi Panti Asuhan Abhimata itu ga jauh dari rumah Nda -yah dari VBI ke Sektor 9 kan ga jauh banget-, maka Nda ketiban berkah untuk jadi pool buat anggota FDWL dan DC  Jakarta yang mau ikutan nyumbang.

Dirumah sih udah ada beberapa selimut dan topi. Nantinya, akan dikumpulkan dengan yang ada di teteh Fenny untuk kemudian di bagi 2 -coz ada panti lain yang akan kita sumbang-.

Huaaa!! Seneng banget deh, bisa berbagi bareng-bareng lagi ^_^

Do'akan semua lancar yaa ^_^


1 Dec 2009

Pertama di Bulan Desember


Tanpa terasa, akhirnya hari ini datang juga. Hari pertama di bulan Desember. Itu berarti, sebentar lagi tahun 2009 ini akan berlalu, digantikan tahun baru 2010.

Cepat sekali waktu berlalu. Rasanya, baru kemarin kemeriahan menyambut tahun 2009 berlangsung. Baru kemarin terompet karton itu dibunyikan, kembang api aneka warna dinyalakan. Baru kemarin rasanya resolusi itu kutulis. Tapi ternyata, kehadiran tahun 2010 tinggal menghitung minggu dengan jari-jari sebelah tangan saja. 
 
Rasanya.. banyak sekali rencana yang masih menjadi rencana. Resolusi masih menjadi resolusi dalam kata dan bukan perbuatan. Banyak kemalasan yang kupercepat serta penundaan yang kusegerakan. 

Dan sekarang, aku terdiam dalam tanya.
Kemanakah sang waktu?
Mengapa cepat sekali ia berlari?
Sementara diri ini masih tetatih mengejarnya.
Mengapa cepat sekali ia berlalu??
Sementara hati ini belum juga tau, kemana hendak menuju.

Ahh.. pantaskah kumenyalahkan sang waktu?
Sedang ia tidak melakukan apapun kecuali menjalankan tugasnya.
 
 
*gambar dipinjam dari google.