2 Aug 2005

Jujur itu...

Ternyata berlaku n berkata jujur itu memang susah., apalagi saat harus dengan jujur mengakui kesalahan yang telah kita perbuat. Rasanya beraaaaat sekali. Kayaknya tuh pengen masalah yg kita hadapi selesai dengan sendirinya, tanpa harus mengakui kesalahan kita. Entah karma takut dimarahi, atau takut nampak bodoh karma kesalahan kita. Tapi, selalu ada buah manis yang menanti dibalik kejujuran itu. Just like what happen 2 me 2day.

Jadi ceritanya.....kompi aku rusak sejak minggu lalu. Paginya seeehhh gpp, tp entah knp siangnya kompi aku ga mau baca Ip address-ku. Langsung aja aku lapor ke orang IT di kantor. Nah setelah diperiksa, ktnya hrs di format ulang. Ya udah, dengan berat hati, kubiarkan kompi-ku diambilnya untuk diformat esok hari. Kenapa esok hari?? Karna waktu sudah menunjukkan pukul ½ lima sore, dan itu….Time 2 go home. Nah ke-esokan harinya, setelah melalui pemeriksaan, diputuskan untuk meminta bantuan orang lain, dengan harapan untuk menyelamatkan data2 yang ada disana.

Seminggu telah lewat, akhirnya, hari senin, 01 Agustus 2005, kompi-ku kembali dengan selamat. Taaapiiii……………..data2 yang ada ga bisa diselamatkan sama sekali. Habis ga bersisa. Bahkan serpihannya pun ga ada.

Kebayang donk…….file2 kerjaan aku n team marketing yg terdiri data2 tender, belum lagi data2 ‘bapak’-ku yg satu lagi, Direktur HRD plus ‘proyek surga’-ku, yaitu entry hadist (kan anak2 ISDN mau bikin website khusus hadist berbahasa Indonesia). Sedih..BT..kesel, semua campur jadi satu. Belum lagi rasa bersalah n takut kena marah 2 ‘bapak’-ku.

Ughh..gimana donk??? Bilang..engga’, bilang…engga’…uahhh pusing deh. Aku sih tau n sadar betul klo aku hrs bilang. Tapi….takut juga neehh.

2 orang mas-ku (yg kuceritakan sebelumnya) menguatkanku. ‘Udah..bilang aja….Lo kaya gat au bapak aja deh!!” Emang sih..kedua ‘bapak’-ku itu ga pernah marah (well...,maksudnya ga pernah berlebihan), ga pernah nyindir, pokoknya.....always act like a good father.

“Bismilahirrohmanirrohim.” Ku-kuatkan hatiku untuk masuk keruangannya. Well….dengan alasan menyerahkan undangan. Nah setelah itu…….”Uhmm bapak….kan computer aku udah selesai. Tapi krn kena virus, hardisk-nya perlu diganti pak. Terus, data2 yang kemarin hilang semua.” Ada kelegaan menyusup dalam hatiku setelah selesai mengatakannya. “Jangan senang dulu..” hatiku berkata.

“Ahh…elu tuh nda. Makanya ati2…trs kurangin tuh chatting-nya. Ya udah, sana cepetan suruh Jordan bikin pengajuannya.” gitu katanya. Haah…kebayang kan betapa leganya hati-ku karma ga dimarahin. “Iya pak, maafin saya ya pak.” Hanya itu yang bisa aku katakan. Sebelum keluar, ‘bapak’-ku yang satu lagi bertanya; “Ada back-up-nya di server ga nda?” masih dengan nada biasa. Ya ku-jawab apa adanya bahwa aku ga punya n dia hanya mengangguk.

Aku keluar dari ruangan mereka dengan lega, dan segera saja aku beritahukan ke bag. pengadaan. Tapi, entah mengapa, karna ‘pengertiannya’ itu, aku jadi semakin merasa bersalah.
Kertanegara 4, saat menunggu hujan reda=

1 Aug 2005

Dynamic Duo

Melihat judulnya, pasti akan ada yg mengira klo aku hendak menuliskan kisah super hero Batman & Robin. Sayangnya tebakan kalian itu salah. Dynamic Duo disini adalah sebutanku untuk 2 org ‘mas-ku’ di kantor.

Aku sebut mereka Dynamic Duo karna memang saling melengkapi, just like Batman & Robin. Uhmm, tapi dalam kasus mereka, aku bingung menentukan yg mana Batman & yang mana Robin.

Lets start with my first bro, Dendy (first, krn diantara mereka berdua, dia yg pertama masuk GN tercinta). Dia berbadan besar alias ndut, ga suka makan pedes (pdhl dia org Padang lho!!), n lucu abizz. Dia bisa bikin suasana ‘hidup’ dengan segala tingkah polahnya yang lucu. Kadang dia bisa bikin aku sebel sekaligus pengen ketawa pada saat yg bersamaan (gila kali gw yee?!). Diantara mereka berdua, Dendy ini lah yang paling sering bikin aku repot. Soalnya mas-ku yg satu ini ga mau susah, males nyari n males nulis. Salah satu contoh males nulisnya dia adalah saat hrs mengisi form pendaftaraan MM-nya. Bukannya nulis sendiri, dia malah nyuruh gw ngisi, sedang dia cm diktein aja. Untuk essai planning ke depannya dia, dia cm ngasih garis besarnya doank, aku yg disuruh mengarang bebas. Nah pas ada perintah untuk menilai kekuatan n kelemahan diri sendiri, disitulah aku keluarin unek2 ttg dia. Begitu dia baca, dia cm bilang, “Gw ga nyangka, ternyata ini penilaian lo ttg gw.” Sambil geleng2 kepala. (hehehe, sapa srh percaya sama gw). Tapi untungnya dia lulus tes masuk (soalnya itu da tes kedua).

Dibalik kelucuan, or lebih tepat ‘kegilaan’nya, mas-ku yg ini sangat dewasa dalam berpikir. Udah gitu, dia selalu berusaha ngeliat masalah dr setiap sudut. Pokoknya lo bakal ngerasa nyaman klo deket sama dia. Dia paling ga bisa liat org berwajah muram, pasti deh langsung ditanya ada apa, n ga akan pergi sebelum kita bilang. Nah…klo mau tau tempat jajan enak, tempat nongkrong ok, sampe resensi film terbaru, dia juga orangnya, bcause he like 2 have some fun in every single day of his life.

Next one is Adam. Jutek adalah kata yg tepat untuk-nya sebelum lo kenal dia. Abis gimana lagi donk, emang tampilan luarnya kya’ gitu kok. But after u know him, lo akan bilang klo dia itu galak, pemarah, kejam….hehehe..ga ding. Basicly, dia itu baik dan bisa ngelucu juga (even ga segila mas Den). Tapi, berhubung dia itu aga’ serius, cuek n sedikit tertutup, yaaa…mo ga mau org akn nilai dia jutek. Selain itu dia org yg moody. Lo bisa liat dia dieeemmmm aja di mejanya padahal pagi tadi dia masih haha-hihi. Klo dia udah gitu….ga sedikit yg nanya ke gw, ada apa dgn dia. Dan dengan mencoba bersabar, gw akan bilang ke org2 itu klo ga ada apa2 sama mas gw yg satu ini. Kadang dia baikkkkkkkk sekalil, tp kadang dia bisa jadi sangat sinis. Aku suka bgt gangguin dia. Gangguan pertama, dia akan senyum. Gangguan kedua, masih senyum. Gangguan ke tiga, senyumnya dipaksakan. Nah gangguan ke empat, dia akan berdiri dari duduknya, n bilang ‘Ada apa sihh Manda?????’. Nah dengan wajah innocent aku akan bilang ‘Gpp kok, cm seneng gangguin lo aja. Marah ya mas??’. Trs, aku tinggal deh dia (hehehe….jail bgt kan???)

Lo bisa curhat apapun sama dia, seperti lo curhat ke mas Den. Tapi siap2 aja untuk sakit hati or merah kuping. Karna dia org yang ‘saklek’ alias staright to the point & bukan tipe org yg bisa berbasa-basi. Aku dah sering bilang sama dia, “Lo tau ga sih mas, org2 yg ga kenal bgt sama lo, apalagi perempuan, bisa nangis darah klo denger komen lo. Orang yang co’ aja panas kupingnya denger lo.” Dan dia cm bilang, “Masa sih? Emang iya?”

Yg aku sebel dr mereka adalah, mrk sering bgt keluar kantor (yah…emang tugasnya marketing sih….) n ninggalin gw dengan 2 ‘bpk’ kami (yg juga Dynamic Duo krn saling bertolak belakang n saling melengkapi). Gimana ga sebel…..mrk itu klo tugas luar kan skalian jalan2. Yg ke Ambassador lah, ke Ratu Plaza, n so on n so on. Lagian, aku jg ga tau knp, tau ‘bpk2’ kami di kantor suka ga kasih aku keluar pdhl di kantor jg ga ngapa2in.
Untuk menghibur aku yg mereka tinggal, mrk suka bawain oleh2. Dari mulai Mc. Flurry, Wafel-nya AW, sampe kue cubit. So, ga mungkin bgt diet klo berada diantara mereka. Kadang, mereka melakukan aksi ‘penculikan’ padaku. Gini caranya….mereka pergi dulu menyelesaikan tugas, trs balik ke kantor, tp sblm sampe dpn gerbang mereka dah sms--- “kita tunggu dibawah”. Klo dah gitu, aku cpt2 deh beresin meja, ambil dompet n lari kebawah. Ga lama, mereka dtg n kita langsung cabut, yaaa ga bisa jauh2….paling ke Blok S, At Taqwa, or Mie Ceker di Sungai Sambas. Hehehe….badung kan kita. Abis gmn, pernah mrk ijin ke salah satu bpk kami untuk ajak aku, eh blm selesai ngomong udah dipotong, “TIDAK!!”. Ya udah, langsung mengkeret dech mereka.

Anyway…….aku bersyukur bgt bisa ketemu n kenal ‘deket’ sama mereka (gmn ga dkt org jarak meja kita cm bbrp langkah), bisa punya ‘kakak’ kya mereka. Gimana ga, mereka ajarin banyak hal ke aku. Dari mulai kerjasama tim, toleransi, sampe profesionalitas. Pokoknya banyak hal yg ga bisa aku sebutin satu-satu, yg ga selamanya bisa aku ungkapkan dengan kata2. Karna sebagian pelajaran hidup yg mereka berikan, hanya bisa dirasakan oleh hati.

So guys, Thanks a lot for teaching me so many things. For being both partner and brother for me. Thanks a lot for bringing so many colours into my life.

I can’t give you anything as much as u’ve been giving me. I can only pray for your happiness.

==My room, July 31, 2005==