Showing posts with label Cinta. Show all posts
Showing posts with label Cinta. Show all posts

25 Jul 2011

Yes, I Missed my Yangti!!!

Barusan aja nih, temenku bagi-bagi oleh-oleh dari ibu yang baru aja dateng. Masing-masing dari kami dapet 2 buah (2 potong?) Madumongso yang di balut kertas krep warna hijau dan kuning plus pita berwarna emas sebagai pengikat.

Ehh kamu tau kan, madu mongso?? Itu loh, penganan kecil khas Jawa Tengah yang terbuat dari ketan hitam dan rasanya asam-manis legit. 

Kalau belum tau, semoga gambar disamping bisa bikin kamu tau seperti apakah madu mongso itu. 

Madu mongso ini sukses membuat saya kangen berat sama alm. Eyang Putri (Yangti). Terlebih sekarang, menjelang puasa.

Seinget saya, pertama kali saya kenal madumongso ini jaman TK dulu. Waktu itu Yangti gagal bikin tapi ketan yang manis untuk Lebaran. Nah.. daripada tape ketannya teronggok di kulkas, Yangti menyulap tape gagal itu menjadi madumongso yang asem manis bin enak. Sejak saat itu, saya jadi cinta berat sama makanan ini. Ups.. hampir lupa. Biasanya, si hitam manis ini dimakan barengan sama kacang goreng yang banyak bawang putihnya itu. Lekker tenan deh. 

Madumongso ini cuma salah satu dari sekian buanyak makanan yang bisa di buat oleh Yangti. Dulu, dirumah ga pernah sepi makanan. Adaa.. aja hal ajaib yang dibuat Yanti lewat tangannya yang dingin itu. Pinggiran roti tawar yang kurang kami suka, bisa dengan mudahnya Yangti rubah jadi podeng roti. Ubi merah yang biasa dibuat cemilan, bisa berubah jadi lauk teman makan nasi yang luar biasa enak. Pokoknya, kami ga akan kelaparan selama ada Yangti. Bahkan disaat tersulit sekali pun. 

Ah Yangti.. betapa kumerindumu dengan sangat.
Betapa rindu ini membuncah, menyesakkan dada. 

Saya rindu pelukannya.
Rindu masakannya.
Rindu nasehatnya. 
"Ngalah ya.. kasian mamamu." itu yang selalu diucapkannya kalau saya berantem sama mama.
Rindu melihat Yangti duduk di sofa, menunggu saya pulang kerja. Bahkan saat seisi rumah tertidur, Yangti tetap menungguku di sofa.
Rindu menemaninya ke pasar yang becek dan bau itu.
Yangti..
Bahagiakah disana?
Bersama Sang Pemilik Jiwa.
Semoga bahagia ya..
Semoga tak ada lagi sakit dan air mata disana.

Yangti..
Nda rindu. Rindu sekali.




3 Aug 2010

Seandainya

Seandainya di kepala ini ada tombol delete, maka hari ini ia akan sangat berguna sekali. Untuk menghapus kata-katamu yang sampai detik ini masih terekam jelas di otakku. Ahh tidak hanya otakku yang merekamnya. Hati ini pun masih teriris, pipi ini masih memerah seperti ditampar.
Ya!! Seperti di tampar. Bahkan tanpa kamu harus memakain kedua tanganmu.
Ahh.. seandainya Tuhan menciptakanku dengan tombol delete, maka sudah sejak tadi kugunakan untuk menghapus kata 'AROGAN' yang masih bergema di kepalaku.
Kau tau, sepanjang hidupku, bahkan orang yang tidak sejalan dengan pikiranku pun tak pernah mengatakan itu padaku. Tapi kamu, yang selama ini mendendangkan sejuta cinta, meniupkan angin rindu, yang berjanji akan menjagaku, dengan mudah tanpa ragu mengatakan aku arogan. 
Hanya karna aku menjadi diriku sendiri dengan prinsipku.
Dan bukankah sejak awal sudah kunyatakan dengan jelas seperti apa aku ini. Bukankah sudah kuperingatkan bahwa akan banyak kata 'tidak' keluar dari mulutku jika memang itu menyalahi apa yang ku yakini, yang mengingkari nuraniku. Kau menyanggupinya kan??
Lalu kenapa sekarang aku yang kau beri label arogan. Sementara dirimu yang bisa memegang kata yang sudah kau ucapkan dulu.
Ahh.. seandainya tombol delete itu ada pada diriku.

*gambar dari om google*

20 Jul 2010

Knapa sih dia??

Baru selesai chat sama dia nii. Dan yang terpikir di kepala adalah 'What the hell is wrong with him??' Adakah yang konslet dikepalanya sampe dia segitunya sama Nda?? I mean.. beberapa waktu lalu kan dia sempet kesel ya sama Nda (and i think its normal secara Nda memang menyebalkan waktu itu) bahkan bilang klo Nda ini 'mean' and 'cruel' (emangnya cruela, cruel)?!?!. Trus after a few days, dia bilang klo dia mengerti keputusan Nda dan berusaha menerima (klo cuma ngerti doank n ga terima, susah juga) and we decided to be friend. Just friend. Lega doonkkk...!! Ya iyalah.. coz ga ada tensi yang naik karna satu topik yang prinsip itu. Semua kembali seperti bertahun lalu waktu kita baru kenal.

Dan selama 2 minggu ini komunikasi cuma dikit karna dia liburan ke ibu n kakaknya di negri sana. Kemarin lusa dia balik ke negri lain tempat dia ngantor selama ini. Komunikasi dah mulai jalan lagi dunk even belum seperti biasa *abis cuti panjang pasti kerjaan numpuk dunk*. Baru malem ini nih.. bener-bener chat. Lhaaa kok malah diluar dugaan.
 
Tak disangka tak diduga.. He said that line again. That 'I love U' and 'I still love U' line. Emang sihh.. udahannya juga baru so rasanya wajar klo masih ada rasa itu. Tapi kan.. kemaren dah sepakat buat temenan. Dan yang lebih ajaibnya lageee... dia malah ngerencanain perjalanan ke sini bulan 12 nanti. Jiahhh!! Apa sih yang ada dalam pikirannya ituuu??? Klo emang mo kesini sih sebenernya no big deal. Ini kan free country. Mau ketemu Nda?? Ya okelah.. namanya juga temenan. Tapi beneran ga nih cuma ketemu doank n ga ngomongin macem-macem. Takut mati gaya nih klo ketemuan n topiknya itu. Klo di chat kan dia tak bisa liat jumpalitannya Nda. 

Ahh yang terjadi-terjadilah. Toh masih ada 5 bulan lagi kan?!? We'll see ajalah *sigh*


*gambar dari om google*





3 Jul 2009

Losing


Counting the day, when I finally lost ---
But then again,
Am I really gonna loose --- on that day, that date??

Or..

Maybe I already lost long time ago and I didn't realize it?
Didn't realize it or didn't wanna admit it??

Or maybe..
I never had --- on the first place.

Maybe its just a dream
And now...
Somehow I wake up

Hmm.. I don't know which one is true
All I know, it's hurting me
Tearing me apart

And now,
I have to start all over again

Could I make it this time??


*pic from google

3 May 2009

Tanggal ini, 2 tahun lalu

Di tanggal ini, 2 tahun yang lalu, seorang kakak memberikan hadiah untukku. Hadiah yang sederhana, namun sarat makna. Sayangnya, hiruk pikuk dunia secara fisik, membuatku melupakannya. Tertimbun, dan tenggelam oleh banyaknya hal yang terjadi. Padahal, jika saja Nda membawa hadiah itu dalam setiap langkah, rasanya, semua akan mudah untuk dilalui.

Maka hari ini, ditanggal yang sama, Nda mencoba meresapi kembali pesan itu. Semoga kali ini, tidak akan terlupakan lagi.

Untuknya, Nda sampaikan terima kasih, atas semua perhatian dan sayang yang selama ini telah diberikan. Semoga Allah SWT melipat gandakan semua kebaikan yang telah kakak berikan untuk Nda.

Hmm.. tulisan ini hanya Nda potong di kalimat pembuka dan penutupnya. Yang lainnya sih, benar-benar apa yang disampaikan si kakak untuk Nda.


Assalamu'alaikum Wr.Wb

Berliku kususuri lorong ini
Terang dan gelap silih berganti
menemani perjalanan ini
Bantulan dengan do'a, lapang dada serta ikhlas dalam keimanan
Agar luruh semua asa yang ada dan tak padam semangat yang menggelora
Duhai jiwa, akhirnya kutemukan ruang pertama
Ijinkan aku masuk dan menebar cinta

Ukhti yang dikasihi Allah..........
Subhanallah tanpa terasa bertambah sudah usiamu kini. Tak ada salahnya bila menoleh ke belakang, melihat gambaran hari-hari selalu saja ada gelisah. Ada saat kita tertawa, ada saat kita menangis, ada saat kita tersenyum, ada kalanya kita jatuh saat tersandung kerikil. Namun kita masih tegar seperti roda yang selalu berputar, kadang kita hidup di atas, di lain waktu kita berpindah ke bawah. Ibarat air laut kadang pasng naik, kadang pasang surut, kadang gelombangnya bergulung-gulung, kadang ia berubah sangat tenang, bisa jadi itu hanya rutinitas tak berarti bila kita memang tak bisa mencari arti dibalik semua itu.

Lalu apa arti dibalik itu semua ?

Ternyata banyak sekali. Walaupun terkadang sulit bagi kita untuk mengetahui dan memahaminya. Namun, yang paling mendasar dari itu semua adalah bahwa di balik segala rutinitas itu ada hubungan istimewa antara kita dengan Allah. antara hamba dengan Sang Pencipta-Nya. Bahwa ternyata kita sangat lemah dan Allah sangat maha perkasa. Bahwa kita memerlukan pertolongannya sedang Allah tak perlu sedikitpun kepada kebaikan kita. Tak ada ruang kehidupan yang bisa lepas dari kekuasaan Allah. Tak ada makhluk yang bisa lepas dari bergantung kepada kepada Allah, tidak juga manusia.

Ukhti........
Kita tak pernah tahu rahasia dibalik skenario yang telah Allah gariskan untuk diri kita. Kehidupan, kematian, jodoh, rezeki telah Allah tentukan bagi setiap makhluk-Nya. Tak ada yang dapat menggugatnya. kita hanya dituntut untuk berusaha dan berdo'a. Senantiasa sabat dan penuh keikhlasan. Baik sabar ketika kita melakukan ketaatan, sabar meninggalkan dan menjauhi maksiat serta sabar ketika mendapat kenikmatan. Sulit memang, tapi dibalik itu semua pahala Allah telah menanti. Karena kesabaran bukanlah bakat individu, tetapi ia perlu ditumbuhkan dan dipelihara. Dan semoga Allah senantiasa melipatgandakan kesabaran kita.

Yakin bahwa pertolongan Allah itu pasti datang. Walaupun terkadang tidak selalu sama dengan yang kita harapkan, bahkan sebaliknya. Tapi pastikan, bahwa itu adalah awal dari sesuatu yang baik, bukankah Allah maha tahu apa-apa yang terbaik untuk hamba_Nya ?

Am lil insaani maa tamanna ?
" Apa manusia akan mendapat segala yang diinginkannya ?

Ukhti yang manis.......
Dimensi ruang dan waktu diperuntukkan bagi mereka yang tak pernah mengenal kata putus asa. Segala rintangan dan cobaan adalah sunatullah yang harus dijalani. Bahkan kegetiran demi kegetiran hidup yang terjadi hendaknya mengantarkan kita untuk semakin dekat kepada_nya. Semakin membuat diri kita terdorong untuk belajar memahami Islam lebih dalam, dan bertekad untuk menjadi muslim/ah yang kaffah. Ingatlah bahwa pertolongan Allah itu dekat, betapa Allah sedang mencurahkan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang shalih, istiqomah, dan ridho kepada-Nya. Kesadaran, kesederhanaan dan kepasrahan bahwa penderitaan tidak harus dibenci dan dicaci. Yakin bahwa selalu ada hikmah dibalik segalanya. Selalu ada kekuasaan Allah dibalik segala peristiwa. Disitulah justru makin mengasah kesadaran dan ketabahan kita. Sesungguhnya, dibalik takdir yang telah Allah gariskan pasti dia bukakan pintu kesempatan.
Ya.................Kesempatan untuk menjadi lebih baik
Kesempatan untuk mengenal Allah lebih luas
Kesempatan untuk menggapai hidayah-Nya

Ukhti yang dikasihi Allah...................
Allah terkadang punya skenario yang unik yang Allah rancang untuk hamba-hamba-Nya. Subhanallah Allah pula yang berkehendak mempertemukan kita di " dunia maya " dengan cara-cara dan maksud yang dikehendaki-Nya pula. Begitu pula dengan saya ukhti, dipertemukan dengan orang-orang dan teman-teman yang seakidah. Bertemu di jalan Allah, saling mengasihi karena Allah, dalam rangka taat kepada_nya dan berjihad di jalan-Nya. Ya.......karena hanya aqidah sebagai ikatan paling kuat dan paling mulia. Serta ukhuwah fillah adalah ikatan iman yang tegak atas pedoman Allah.

Ukhti yang sholeh.......
Hanya untaian doa ini yang dapat Kakak panjatkan :

" Ya Allah, perbaikilah agama kami yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah dunia kami yang merupakan tempat hidup kami, perbaikilah akhirat kami yang merupakan tempat kembali kami. Dan jadikan hidup ini tambahan bagi kami setiap kebaikan, serta jadikan kematian sebagai istirahat bagi kami dari setiap kejahatan ".
" Ya Allah, kami mohon kepada_Mu teguh dalam segala urusan, bersungguh-sunggu di atas petunjuk. Kami mohhon kepada_mu kebajikan yang Engkau ketahui, kami berlindung kepada_mu dari kejahatan yang Engkau ketahui dan kami mohon ampun kepada_Mu terhadap apa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang Ghaib ".
" Ya Allah, Engkau membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami di atas Dien-Mu. Ya Allah, Engkau yang mengubah-ngubah hati ubahkanlah hati kami atas ketaatan kepada-Mu."
" Ya Allah, dengan pengetahuanMu akan yang ghaib dan kemampuan_mu dalam menciptakan, hidupkan kami selama kamu tahu bahwa kehidupan itu lebih baik bagi kami, dan wafatkan kami selama kamu tahu bahwa wafat itu lebih baik bagi kami.Ya Allah, kami mohon kepada-Mu rasa takut kepada_mu di waktu sembunyi-sembunyi dan terang-terangan dan kami mohon kepada_mu dapat berkata yang benar di waktu sedang rela dan marah ,sederhana di waktu kaya dan miskin dan kesenangan yang tidak ada putusnya. Kami mohon kepada-Mu rela menerima setelah takdirmu yang telah terjadi, kehidupan yang enak setelah kematian, dan lezatnya melihat wajahmu dan kerinduan kepada perjumpaan_Mu, tanpa bahaya dan membahayakan dari fitnah yang menyesatkan. Ya Allah hiasilah kami dengan hiasan keimanan dan jadikanlah kami orang-orang yang memberi petunjuk yang telah mendapat petunjuk ".
" Ya Allah, telah engkau pertemukan kami dalam naungan_Mu maka jadikanlah persaudaraan ini senantiasa abadi. Dan jadikanlah kami bertemu di jalan_mu, orang-orang yang mengasihi karena_Mu, dalam rangka ketaatan di jalan_mu menegakkan Dien ini dengan berjihad di jalan_mu ".
" Ya Allah semaikanlah rasa sayang diantara kami, suburkanlah dan pelihara kami dalamr angka cinta kasih-Mu. Bantu kami hanya menyemai cinta untuk_Mu saja Ya Waduud ".

Bener kan Nda bilang?! Bermakna banget hadiahnya. Hmm.. hadiah tanggal dan bulan lahir pertama dan terakhir dari si Kakak. Once again... thank you Sis. May Allah Bless You Always.

26 Feb 2009

Selamat Ulang Tahun Bunda

Hari ini bundaku chayang ulang tahun lohhh!!
Tapi sayangnya bunda ga disini sekarang.
Bunda lagi ke Surabaya, sama tantenya -means my grandma- karna ada acara keluarga.

Hiks.. sedih deh.
Cuma bisa kasih ucapan lewat telp ajah. Itu juga cuma sebentar. Ga seru ah.

Anyway...
Bunda sayang... Met Milad yaa..
Semoga umurnya makin berkah.
Semoga makin disayang Allah.
Semoga keinginan dan harapannya bisa terwujud.
Maaf ya bunda.. kakak belum bisa kasih sesuatu yang spesial.
Tapi kakak selalu doain bunda kok.

Love you bunda ^_^



22 Jan 2009

Penyesalan, memang selalu datang terlambat

Nda terharu banget baca cerita ini (yang Nda dapet dari salah satu milis). Jadi teringat dengan seorang sahabat yang sedang 'dikejar' oleh pria yang sudah memiliki keluarga. Sahabat Nda itu sungguh tidak habis pikir, apa yang dicari pria ini darinya. Karna menurut sahabat Nda, pria ini memiliki keluarga bahagia. Harmonis dengan istri dan buah hatinya.



Nda tidak tau apa yang terjadi sebenarnya karna toh, Nda tidak kenal pria ini. Mungkin, dia sedang mengalami masalah dalam keluarganya. Mungkin dia sekedar bosan dengan rutinitas hidupnya, dan mencari tantangan baru (dan sahabat Nda dianggap sebagai salah satu tantangannya). Atau mungkin dia hanya mengalami puber kedua. Bukankah pria mengalami hal itu??? Dan sepanjang pengalaman Nda, pria dewasa (tua??) yang sedang kasmaran, lebih ABG dari Abg yang sesungguhnya.



Apapun itu, Nda terpikir, apa jadinya, jika kisah ini terjadi pada pria itu. Sanggupkah dia menanggungnya?!?!? Pertanggung jawaban macam apa yang akan dia berikan bagi anak-anaknya?!



Hmm..

Semoga serita ini, bisa membuat kita lebih mencintai apa yang telah kita miliki.



PEREMPUAN YG DICINTAI SUAMIKU



Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku. Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic. Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.



Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas. Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah. Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.



Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja. Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan. Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,



" Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh... dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan....aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!



Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku. Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian. Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?" Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,

Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku. Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya. Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan. Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

yours,



Mario



Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku. Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain. Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya. Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya. Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.



Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********

Setahun kemudian...

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga. " Mario, suamiku.... Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku... Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku..... Ternyata aku keliru.... aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario. Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, " kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya. Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu,

Rima"



Di surat yang lain, ".........Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha......"



Disurat yang kesekian,

".......Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku. Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah. Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya........"



Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya... dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini...

"..............Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit. Tahukah engkau suamiku, Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?"



Jelita menatap Meisha, dan bercerita, " Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi...... aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante..... aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak......" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa. Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,

Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar.... Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ? Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku....

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.

Jakarta, 7 Januari 2009

(dedicated to my friend....may you rest in peace...)

16 Dec 2008

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang telah menjadikannya tiada

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada

by Sapardi Djoko Dhamono

Nda lupa deh pertama kali denger puisi ini dimana and kapan. Tapi yang pasti, sejak saat itu, Nda suka banget sama puisi ini. Puisi sederhana yang klo diliat mirip haiku Jepang. Tapi buat Nda daleeeem banget.

Nda bukan orang yang pandai or ngeh dengan hal-hal puitis or yang kelewat nyastra. Tapi buat Nda puisi ini menggambarkan keberanian dalam mencintai. I mean, ketika mencintai, kita harus berani dan siap untuk patah hati. Bahwa mungkin saja, cinta itu menjadi kasih tak sampai. Atau cinta itu, tak bisa diwujudkan.

Buat Nda, ini tentang cinta tanpa syarat yang luas. Yang bisa terjadi pada siapa saja, dalam konteks apa saja. Tidak melulu antar lawan jenis.

Hmmm.. bisakah Nda mencintai tanpa syarat??