15 Jun 2012

{Our} ME Time Sesi 2: Musium Nasional

Badan udah seger karna lulur, kaki udah ilang pegelnya karna refleksi plus efek paramnya masih nempel. Dingin-dingin anget gitu dehhh ;). Kami langsung meluncur ke Musium Nasional.

Sampai musium, kami sholat zuhur dulu di Mushola yang deket parkiran. Musholanya bersih, tapi toilet dan tempat wudhunya masih kurang bersih. Sayang yah :)

Yang paling dudul adalah, aku tuh bawa kamera tapi kok ya lupa ndak dipergunakan dengan maksimal >.<. Tapi masih lah.. ada beberapa gambar untuk bukti bahwa aku jalan-jalan kesana.


dari parkiran menuju musium.



Add caption




Rika
Abis beli karcis yang harganya cuma 5ribu rupiah itu, kita langsung lurus aja, menuju taman yang isinya patung, arca dan relief. Aku sama Rika jalan mengelilingi selasar, sambil memperhatikan patung-patung dan relief yang ada di sepanjang dinding sambil baca keterangan yang tertera. 
Ada patung Dewa Siwa, Dewi Durga, ada relief candi. Patung Ganesha juga ada. Selesai berkeliling, kita masuk ke dalam musium lewat pintu yang ada disalah satu sudut selasar itu. Jujur, aku lupa, masuk ke ruangan apa. Yang aku inget cuma suasananya yang sepii dan sedikit gelap (ruangannya). Kita keluar masuk pintu, sampai tibalah diruangan besar. 

Berjalan lurus diruangan itu, ada pintu ditengah. Bukan pintu mungkin ya (karna ga ada daun pintunya), tepatnya pintu penghubung. Dan keasikan diskusi sama Rika terhenti setelah kita melewati pintu itu. Kenapa??

Pas banget didepan (pintu) penghubung itu, disisi kanan-kiri tembok ada Sigale-gale. Patung asal tanah batak sana. Memang agak menyeramkan sih. Entah patungnya (terutama yang disebelah kanan), entah karna sepi. Pokoknya setelah melewati pintu itu, Rika langsung bilang 'gw ga mau balik lagi ke belakang.' Lha... bingung dunk. Klo ga ada pintu lagi, gimana?? Untungnya, ruangan di musium itu saling terhubung satu sama lain. Jadilah kita kembali keluar masuk pintu. Dan aku jadi mati gaya, karna Rika dah ilang mood kelilingnya. Diajak ngomong, dah ga fokus dia. Ya sudahlah. Aku pecicilan sendiri aja. 

Oh iya, ini ada sedikiit sekali foto ya. 

Replika Rumah Adat


Guci-Keramik dari Dinasti Ming
Guci-Keramik dari Vietnam
Alat Musik Tradisional
Ruangan Zaman Perunggu

Keterangan Ruangan Zaman Perunggu
Dari ruangan ini, kita langsung keluar. Udah kasian banget sama Rika yang udah ga bisa senyum :(. Asli tumbenan banget dia. Dari pada dia makin ga mood, trus makin susah balikin moodnya, ya sudah lah.. kita capcus aja. Lagian udah sore... para penghuni perut udah teriak minta makan. Tapi sebelumnya.. masih sempet ngelongok gedung sebelah sebentar. Dan walaupun tempatnya lebih terang, tetep ga bisa balikin moodnya Rika. Dia malah milih nunggu diluar dan baru mau masuk waktu ada sepasang muda-mudi yang masuk ke ruangan itu. 

Peta Indonesia + Suku yang ada
Makam Pra Sejarah

Keluar dari ruangan ini (kayaknya masih jaman manusia seperti flintstone), akhirnya kita benar-benar meninggalkan musium ini. Gimana dengan Rika?? Well.. dia sedikit sumringah tapi merasa bersalah ke aku :D.

Catatan perjalanan ini:
- Aku ga tau apa ada mushola lain disitu, tapi klo bener musholanya cuma yang di basement parkiran itu, rasanya kok kurang deh. 
- Musiumnya sepiiiiiii banget deh. Sepanjang aku berkeliling, cuma ketemu sama sepasang muda-mudi itu, plus 2 orang turis korea.
- Harga tiketnya, rasanya terlalu murah deh. I mean, emang cukup ya, yang 5ribu itu untuk perawatan benda-benda yang bersejarah itu. Hey!! Sejarah itu mahal guys!! masa cuma dihargai 5ribu doang??

1 comment:

  1. salam gan ...
    menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
    di tunggu kunjungan balik.nya gan !

    ReplyDelete

Mari mari.. silahkan tinggalkan jejak pelangimu ^_^