9 Jul 2009

Pr-ku dari KING

Guys!!Ada yang sudah nonton film ini?? Sudah?? Sama donk kita. Bagussss kan filmnya?!?!?!?

Nda nonton film ini kemarin sama mama, Shela n Dina (2 krucil yang lagi libur sekolah), sepulang nyontreng. Dan jangan ditanya seberapa penuh dan panjang antrian di 21 hari itu. Tau ga sih... sebenernya tuh, 2 krucil itu pengennya nonton Garuda di Dadaku. Berhubung yang tersedia setelah magrib, sedangkan kita dah disitu dari siang, jadi putar haluan ke KING deh. Daripada sekian jam nunggu. Plus.. film KING itu bagus banget klo menurut Nda sih. TWO THUMBS UP deh, buat semua di KING.

And it wasn't about the life of Liem Swie King, our legendary badminton player only. But its about how he can be inspiration for present youth. Its about dreams and what we have to pay to grab it. Its about relationship, trust. Ahhh pokoknya buanyak banget deh. Lengkap deh, dari lucu sampe sedih, semuanya ada.

Mengambil tempat disuatu desa (atau perkampungan ya??) yang mayoritas warganya menyukai badminton. Ditambah lagi dengan sosok bernama Tejo (Mamiek) yang teramat sangat mencintai badminton. Saking cintanya, dia sampai melatih anak semata wayangnya -Guntur- dengan keras. Yang dimarahilah, dihukumlah. Pokoknya ga ada benernya deh tuh si Guntur. Untuk menyelami Tejo, we have to remember this quote: "Don't Judge a Book by its Cover'.

Kemudian sosok Guntur adalah tipikal anak Indonesia berpotensi dunia namun minim sarana dan prasarana. Kemiskinan membuat seakan membuatnya semakin jauh dari mimpinya untuk sehebat Liem Swie King. Jangankan untuk ikut klub, untuk beli senar raket aja ga mampu. Dan disinilah semua dimulai. Betapa seorang Guntur harus berperang dengan kemiskinan. Above that, dia harus berjuang melawan dirinya sendiri. Melawan rasa malu, melawan rasa putus asa. Bukankah sejatinya setiap hari adalah peperangan melawan diri sendiri????

Rasanya dari jaman dulu, sampai sekarang ini, yang namanya perjuangan, ga mungkin dilakukan sendiri. Pasti ada tangan Tuhan yang terulur, melalui orang lain. Seperti juga Harry Potter yang bukan apa-apa tanpa Ron dan Hermione, maka Guntur pun bukan apa-apa tanpa Raden -cowok lucu nan setia yang suka nyeleneh, ngambil barang orang lain agar Guntur terus main badminton- dan Michele -gadis kecil dari keluarga berada yang mau-maunya ikut Raden ngamen demi Guntur-

Semuanya semakin seru dengan kehadiran karakter lain seperti Raino (Aryo Wahab), Mbahnya Raden (Yati Surachman), Aa Jimmy, Pak Lurah, dan masih banyak lagi lainnya.

Ga nyesel deh nonton King. Apalagi disuguhi pemandangan alam yang indah, plus sentuhan akhir yang bikin merinding. Yaitu diputarnya lagu Indonesia Raya.

Hmmm.. ada satu pr untuk diriku sendiri atas film itu. Jika Guntur yang masih semuda itu aja sudah tau apa yang dia inginkan dalam hidup, bagaimana denganku. Apa sebenarnya yang ingin kuraih dalam hidup ini?????


foto dari google.com




No comments:

Post a Comment

Mari mari.. silahkan tinggalkan jejak pelangimu ^_^