17 Feb 2008

Episode Kangen

Huaaaaaaaaaa............. hari ini Nda lagi kangen nihhhhh!!!! Saking kangennya sampe ngerasa sendiri banget hari ini.

Pertama sekali...... Nda kangen banget sama Dia yang terkasih. Tapi... Nda juga harus ngerti dan belajar, bahwa Dia, bukan (hanya) milik Nda. Dia juga milik keluarganya, sahabatnya, temen-temennya, pekerjaannya, komunitasnya, dirinya sendiri dan yang terpenting Dia adalah milik TUHANNYA.

Jadi.... ga boleh kesel or ngambek , ga boleh sedih klo ga ditelpon or even ga disms. Gimanapun juga, sebelum kenal Nda, dia kan sudah lebih dulu kenal dan dimiliki oleh mereka-mereka tersebut diatas, so... Nda harus bisa menempatkan diri. Gak boleh EGOIS!!!

Kan udah dikasih tau bahwa:

Mulailah dengan mencintai,
tanpa mengharuskannya mencintai Anda lebih dahulu.
Mulailah untuk berlaku penuh kasih,
tanpa menuntutnya untuk berlaku lembut kepada Anda.
Memberilah tanpa mengharapkan pemberian kembali.
Memujalah tanpa harapan untuk dipuja kembali.
(MT : One Million 2nd Chances, halaman 98)

So... salah satu cara untuk mencintai Dia adalah dengan mengerti kesibukannya, dengan tidak memberatkannya dengan hal-hal yang bisa Nda atasi sendiri, dengan memberinya cukup ruang dan waktu untuk memperhatikan yang lebih memerlukan perhatiannya. Dengan begitu, hati ini juga lebih damai kan???

Kedua.. hari ini Nda kangen sama kampus, kangen sama kuliah, kangen sama tugas-tugas yang biasa menumpuk (ga nyangka lho bisa juga kangen ma tugas , padahal klo pas dijalanin suka BT). Apalagi dua hari ini, Mbak Roro n Mbak Whilmi gantian telp n sms Nda. Hiks.. jadi tambah kangen .

Hmmm.. tapi lagi-lagi Nda harus belajar mengerti dan menerima bahwa dalam hidup, kita dihadapkan pada pilihan dan ketika pilihan sudah dibuat, harus menerima segala konsekwensinya. Bahwa dalam hidup, ada prioritas, dan ketika sudah menentukan prioritas, harus diutamakan sepenuh hati. Nda juga harus belajar bahwa dalam hidup terkadang ada keinginan yang tidak berjalan sesuai rencana dan kehendak kita karna sebaik apapun kita merencanakan, penentunya adalah BELIAU sang PEMILIK HIDUP. Nda harus belajar berdamai dengan itu. Bukan untuk menyerah, tapi untuk berpikir dan merenungkan rencana plus langkah selanjutnya. Untuk kembali mengumpulkan energi sebelum kembali berusaha dan berjuang.

Karna ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan, mungkin cara yang Nda lakukan salah. Atau mungkin BELIAU sang PENENTU, sudah memiliki rencana lain untuk Nda. Rencana terbaik yang telah disiapkan khusus untuk diri ini. Bukankah dengan selalu berbaik sangka pada BELIAU segalanya akan lebih ringan untuk diijalani??

Jadi teringat wejangan dari Pak Mario:

Sebetulnya, sebuah kesulitan tidak berniat untuk menyulitkan diri Anda, dia hanya ingin mengungkapkan kualitas Anda yang sebenarnya
(MTDB: Measured by Reaction)

Hmmm... seperti kangen ini harus disimpan dalam hati. Tapi tidak sekedar disimpan saja, rasa ini harus menjadi pemacu diri untuk berusaha menjadi lebih baik dan lebih baik lagi setiap harinya.

Doa kan ya..



No comments:

Post a Comment

Mari mari.. silahkan tinggalkan jejak pelangimu ^_^