3 May 2011

Hadiah dari Langit

Orang bilang hari ini umur saya bertambah satu tahun. Saya bilang hari ini usia saya berkurang satu tahun. Jatah saya tinggal dan menetap di bumi ini berkurang. Karna hari ini, entah di belahan bumi yang mana, ada jiwa baru yang terlahir. Mungkin untuk dialah usia saya dikurangi. Entahlah.

Sejak tengah malam tadi, keluarga,sahabat, teman, juga toko on-line langganan saya, sudah memberi ucapan selamat untuk usia baru ini. Seiring doa dan harapan baik yang mereka lantunkan untuk saya. Atas perhatian dan kasih sayang itu, saya sungguh bersyukur. Ya, bersyukur atas orang-orang baik yang selalu berusaha ada untuk saya. Bahkan saat saya dengan segala keanehan saya, tak selalu ada untuk mereka.

Tau tidak?! Saya juga dapat hadiah loh. Memang sih, diberikannya satu hari sebelum ulang tahun saya ini. Kecepetan ya. Tapi tak apa. Karna ini hadiah istimewa. Hadiah dari langit yang khusus diberikan untuk saya.

Bukan. Hadiahnya bukan berupa benda. Kan udah saya bilang, ini hadiah dari langit. Masa tiba-tiba langit menjatuhkan iphone atau laptop untuk saya. Kan tak mungkin.


 

Hadiah saya berupa pengertian. Dia dibungkus dengan cobaan yang saya terima kemarin. Sungguh bungkus yang tidak indah. Kemarin, saya baru tau, bahwa orang yang selama ini memuji saya, ternyata punya prasangka buruk tentang saya. Yang katanya percaya pada saya, ternyata malah berlaku sebaliknya. Dan semua pikiran buruknya tentang saya, diceritakan kepada orang yang selama ini sering dia ceritakan buruk tentang saya. Menyedihkan. Mengecewakan. Bukan hanya karna apa yang dia lakukan. Bukan hanya karna tuduhannya itu tak berbukti. Tapi karna dia adalah orang yang kami hormati. Pemimpin kami dalam organisasi yang tak seberapa besar ini. Orang yg harusnya memberi tauladan. Yah, mungkin seperti yg orang bilang. Usia, pendidikan dan jabatan bukanlah penentu kearifan dan kedewasaan seseorang.

Dan setelah membuat sahabat saya bingung mendengar tangisan saya tanpa tau apa sebabnya selama setengah jam ditelepon. Setelah curhat panjang dengannya di foodcourt malam harinya. Setelah muhasabah dan curhat panjang pada Pemilik Jiwa saya semalam. Akhirnya hari ini, tepat ditanggal kelahiran saya, saya bisa tersenyum bahkan berterima kasih pada dia yang menuduh dan mencurigai saya.

Terima kasih karna sudah membuat saya semakin paham akan kehidupan.

Terima kasih karna sudah menambah warna dan kosakata baru diusia baru saya.

Terima kasih karna membuat saya semakin tau, siapa teman sejati saya.

Terima kasih karna membuat saya makin paham tentang apa yang saya mau, tentang cita-cita saya.

Dan akhirnya, kemampuan saya untuk memaafkan, untuk bersyukur dan berterima kasih, adalah hadiah terindah dari langit diusia baru ini.

No comments:

Post a Comment

Mari mari.. silahkan tinggalkan jejak pelangimu ^_^