Kemarin itu adalah hari yang sungguh tidak mengenakkan untuk Nda. Kenapa gitu??? Coz kemarin ada meeting dengan orang cabang dan selama ini meeting itu adalah hal paling menyiksa buat Nda.
Nda itu bukan orang yang bisa banyak bicara, bukan orang yang bisa basa-basi, bukan orang supel. Nda tau itu dan sudah berjuang untuk itu. Bos Nda yang kedua tau itu dan dia tidak menyepelekan atau mengabaikan Nda karena itu. Dia malah berusaha memberi Nda tugas yang mengharuskan Nda bertemu dan bicara dengan orang lain. Apalagi dia itu super sibuk diperusahaan dan di beberapa organisasi. Nda merasa mulai membaik. Sayangnya disini, Nda merasa tidak dibimbing, kemudian agak diremehkan karena kondisi Nda yang berjilbab. Sedikit banyak ada kata-kata dan perlakuan bos Nda yang menyakitkan sehubungan dengan itu. Dan meeting adalah salah satu ajang dimana Nda merasa diabaikan, dijatuhkan, dan banyak hal tidak menyenangkan lainnya.
Sebelumnya, perlakuan itu membuat Nda merasa tidak ada gunanya lagi berlaku dan bertindak baik. Toh selalu salah. Tapi tafakur semalam dan obrolan dengan sahabat Nda menyadarkan bahwa pada akhirnya semua hal yang terjadi bukan lagi menjadi urusan Nda dengan orang lain, tapi menjadi urusan Nda dengan Tuhan (kurang lebih begitu menurut Mother Theresa). Karna penilai terbaik, hakim teradil adalah BELIAU, dan bukan orang lain. Bagaimana Nda mempertanggung jawabkan semuanya nanti?? Bahwa Nda mengabaikan kemampuan yang BELIAU berikan.
Jadi resolusi hari ini adalah membangun lagi semangat untuk memberikan yang terbaik dari diri ini. Sehingga tidak ada penyesalan. Sehingga mungkin saja dengan begitu, BELIAU mau berbelas kasih memindahkan Nda dari lokasi, situasi dan kondisi tidak menyenangkan ini.
Semoga..
Nda itu bukan orang yang bisa banyak bicara, bukan orang yang bisa basa-basi, bukan orang supel. Nda tau itu dan sudah berjuang untuk itu. Bos Nda yang kedua tau itu dan dia tidak menyepelekan atau mengabaikan Nda karena itu. Dia malah berusaha memberi Nda tugas yang mengharuskan Nda bertemu dan bicara dengan orang lain. Apalagi dia itu super sibuk diperusahaan dan di beberapa organisasi. Nda merasa mulai membaik. Sayangnya disini, Nda merasa tidak dibimbing, kemudian agak diremehkan karena kondisi Nda yang berjilbab. Sedikit banyak ada kata-kata dan perlakuan bos Nda yang menyakitkan sehubungan dengan itu. Dan meeting adalah salah satu ajang dimana Nda merasa diabaikan, dijatuhkan, dan banyak hal tidak menyenangkan lainnya.
Sebelumnya, perlakuan itu membuat Nda merasa tidak ada gunanya lagi berlaku dan bertindak baik. Toh selalu salah. Tapi tafakur semalam dan obrolan dengan sahabat Nda menyadarkan bahwa pada akhirnya semua hal yang terjadi bukan lagi menjadi urusan Nda dengan orang lain, tapi menjadi urusan Nda dengan Tuhan (kurang lebih begitu menurut Mother Theresa). Karna penilai terbaik, hakim teradil adalah BELIAU, dan bukan orang lain. Bagaimana Nda mempertanggung jawabkan semuanya nanti?? Bahwa Nda mengabaikan kemampuan yang BELIAU berikan.
Jadi resolusi hari ini adalah membangun lagi semangat untuk memberikan yang terbaik dari diri ini. Sehingga tidak ada penyesalan. Sehingga mungkin saja dengan begitu, BELIAU mau berbelas kasih memindahkan Nda dari lokasi, situasi dan kondisi tidak menyenangkan ini.
Semoga..
don't be angry by jour self, go head, insyah Allah. good luck.
ReplyDelete