Semalem... untuk yang kesekian kalinya semenjak cintaku menghilang, kakaknya yang dulu paling anti sama Nda, kirim sms.
Malem itu dia bebenah di rumah kontrakan adeknya di sekolah, dan waktu bebenah, dia nemuin paket bingkisan yang belum sempat dikirimkan ke Nda. Isinya gamis warna merah (kemungkinan besar abaya yang dia minta tolong cariin Kak Mimin waktu K' Mimin ke Malaysia), kerudung, kalung sama surat.
Denger itu dari Mbak Anti, Nda langsung nangis. Asli sedih banget deh . Nda ga tanya yang lain, cuma tanya isi suratnya aja yang kata mbak Anti sangat trenyuh (ga ilang juga kebiasaannya suka baca-baca punya orang). Mbak bilang intinya adeknya itu sangat mencintai aku, dan akan berkorban apapun untuk aku.
Mbak Anti juga minta maaf sama Nda, dia merasa bersalah dan merasa klo kesalahannya yang satu ini sangat tidak termaafkan. Bahkan sejak cintaku menghilang karena dipaksa menikah dengan oran lain oleh mbak Anti, beliau selalu saja merasa bersalah. Apalagi sampai hari ini, 5 hari setelah menghilang, dia belum juga ditemukan. Padahal mbak udah lapor polisi, udah minta tolong jagawana, udah minta tolong K Acha n temen-temen PA-nya. But stil no clue.
Nda bilang sama mbak, jangan terlalu menyalahkan diri sendiri. Mungkin memang sudah jalannya begitu. And to be honest, Nda tidak menyalahkan siapa-siapa, even selama ini cukup tersakiti oleh sikap dan tindakan mbak. Nda pikir ga ada gunanya juga menyalahkan mbak. Apalagi sekarang ini dia sudah didera rasa bersalah. Selain memang disalahkan oleh adik-adiknya yang lain, plus anaknya. Kalau itu disebut hukuman, maka sudah cukup hukuman yang diterima oleh mbak. Lagipula, siapa Nda?? Apa hak Nda untuk menghukum Nda sementara diri ini pun masih memiliki banyak kesalahan.
Lagipula.. something in my heart tells me that he's still alive, somewhere. Sooner or later he'll contact me. And I believe in my heart.
Sekarang, Nda hanya bisa menunggu waktu itu tiba. Dan sampai waktu itu tiba, akan selalu ada doa terlantun dari hati ini untuk dia. Untuk keselamatan dan kesehatan dia.
Selalu...
Malem itu dia bebenah di rumah kontrakan adeknya di sekolah, dan waktu bebenah, dia nemuin paket bingkisan yang belum sempat dikirimkan ke Nda. Isinya gamis warna merah (kemungkinan besar abaya yang dia minta tolong cariin Kak Mimin waktu K' Mimin ke Malaysia), kerudung, kalung sama surat.
Denger itu dari Mbak Anti, Nda langsung nangis. Asli sedih banget deh . Nda ga tanya yang lain, cuma tanya isi suratnya aja yang kata mbak Anti sangat trenyuh (ga ilang juga kebiasaannya suka baca-baca punya orang). Mbak bilang intinya adeknya itu sangat mencintai aku, dan akan berkorban apapun untuk aku.
Mbak Anti juga minta maaf sama Nda, dia merasa bersalah dan merasa klo kesalahannya yang satu ini sangat tidak termaafkan. Bahkan sejak cintaku menghilang karena dipaksa menikah dengan oran lain oleh mbak Anti, beliau selalu saja merasa bersalah. Apalagi sampai hari ini, 5 hari setelah menghilang, dia belum juga ditemukan. Padahal mbak udah lapor polisi, udah minta tolong jagawana, udah minta tolong K Acha n temen-temen PA-nya. But stil no clue.
Nda bilang sama mbak, jangan terlalu menyalahkan diri sendiri. Mungkin memang sudah jalannya begitu. And to be honest, Nda tidak menyalahkan siapa-siapa, even selama ini cukup tersakiti oleh sikap dan tindakan mbak. Nda pikir ga ada gunanya juga menyalahkan mbak. Apalagi sekarang ini dia sudah didera rasa bersalah. Selain memang disalahkan oleh adik-adiknya yang lain, plus anaknya. Kalau itu disebut hukuman, maka sudah cukup hukuman yang diterima oleh mbak. Lagipula, siapa Nda?? Apa hak Nda untuk menghukum Nda sementara diri ini pun masih memiliki banyak kesalahan.
Lagipula.. something in my heart tells me that he's still alive, somewhere. Sooner or later he'll contact me. And I believe in my heart.
Sekarang, Nda hanya bisa menunggu waktu itu tiba. Dan sampai waktu itu tiba, akan selalu ada doa terlantun dari hati ini untuk dia. Untuk keselamatan dan kesehatan dia.
Selalu...
No comments:
Post a Comment
Mari mari.. silahkan tinggalkan jejak pelangimu ^_^