Hari ini, yangti-ku tersayang berumur 74 tahun. Biasanya kami merayakan ber-4 dirumah. Yangti, Bunda, Aku & Adikku. Bukan perayaan mewah, hanya sekedar makan bersama. Menunya tergantung keinginan Yangti tapi biasanya khusus untuk hari itu, kita beli diluar.
Hari ini tidak akan ada perayaan, tidak ada makan bersama karna Yangti berpulang kepada Pemiliknya, minggu lalu setelah 4 hari koma dan dirawat di Fatmawati.
Apakah aku sedih?? Tentu saja, selama 24 tahun hidupku, beliau selalu ada, bahkan melebihi keberadaan ibuku yang bekerja diluar rumah. Setiap kali aku pulang bepergian, darimana pun, dia yang pertama kali aku cari. Setiap hal yang terjadi padaku, sebelum orang lain tau, dia lebih dulu tau. She's my everything.
Yangti adalah tipikal wanita perkasa yang mandiri dan tidak suka menyusahkan orang lain yang tidak pernah berkata kasar atau bersuara keras.
Siapa yang menanam dia-lah yang menuai. Pepatah itu kubuktikan pada saat Yangtiku meninggal. Semuanya begitu mudah. Jenazah-nya boleh dibawa pulang tanpa proses berbelit padahal pada waktu itu biaya perawatannya belum terbayar. Dari mulai jenazah datang sampai pemakamannya banyak sekali yang datang dan mendoakan. Bahkan tanah untuk makamnya pun bisa didapat dengan mudah.
Saat memandikan jenazah adalah saat yang mendebarkan. Bukankah banyak sekali cerita-cerita tak menyenangkan saat pemandian. Alhamdulillah, ketakutan itu sirna karna proses memandikan kenazah yangtiku berlangsung lancar. Bahkan sahabatku ikut memandikan.
Sebelum kafan-nya ditutup (krn menunggu om-ku dari surabaya), Yangti-ku tampak seperti orang yang tertidur nyenyak. Ketika akhirnya dimakamkan, yang mengantarkannya cukup banyak. Cuaca pun mendung sehingga tidak membuat yang mengantar kepanasan.
Begitu sampai dirumah setelah pemakaman, tetangga-tetanggaku sudah menyiapkan makan siang untuk semua orang. Tikar dan karpet pun sudah bersih dari sisa-sisa daun pandan.
Yang lebih membuat-ku terharu dan shok adalah ketika malamnya tahlilan, yang datang tidak hanya tetanga sekitar rumahku, banyak sekali wajah-wajah yang tidak kukenal. Ternyata mereka adalah pengamen yang biasa menyanyi dikomplek rumahku.
Aku tak kuasa menahan haru, memuji kebesaran Allah atas semua kemudahan yang telah Ia berikan pada keluargaku.
Tak lupa rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah banyak membantu. Para tetanggaku di Komp. PPI II, sahabat-sahabatku Rika, Phe2t, Diana, Para Perawat dan tim dokter di Irna High Care RS. Fatmawati, Atasan dan rekan-rekan kerjaku di PT. Gardatama Nusantara, Yayasan Bunga Kamboja, dan semua pihak yang tak mungkin kusebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan perhatian yang telah diberikan kepada keluargaku. Amiin.
No comments:
Post a Comment
Mari mari.. silahkan tinggalkan jejak pelangimu ^_^