Kemarin (15/03) adalah hari pertama aku ikut kursus akuntansi di STAN. Agak deg-degan juga sih... secara aku ini bukan orang yang mudah bersosialisasi .
So, hal pertama yang kulakukan adalah daftar ulang alias menyelesaikan pembayaran kursus. Soalnya waktu itu cuma daftar aja, ga pake bayar apa-apa. Selesai bayar, aku duduk-duduk ditaman (well.. mungkin seharusnya itu taman, karena ada bangku-bangku dari semen yang mengelilingi sebuah pot bunga besar. Sayangnya tanaman yang ada tidak terlalu bagus dan terawat).
Selama duduk-duduk itu, aku belum berani negor siapa-siapa.. soalnya rata-rata disitu udah saling kenal (aku tau kemudian klo mereka rata-rata satu kantor n kursus atas perintah kantor), so aku menyibukkan diri dengan nelpon mas-ku n nelpon travel langganan kantor untuk batalin tiket salah satu temen kerjaku yang lagi tugas. Selesai nelpon, bingung mau ngapain lagi. Akhirnya ya kenalan dengan seorang ce' yang duduk disebelah kananku. Alhamdulillah orangnya ramah, jadi timbullah pd-ku. Oh iya, ce' itu memperkenalkan diri sebagai Ipung. Mbak Ipung ini kursus dengan 2 orang temannya atas perintah kantornya (Peruri).
Sekitar jam 9, satu per satu dari kami mulai memasuk ruangan kelas. Sepertinya sih dari 32 perserta (menurut daftar hadir) lebih dari separuh yang hadir. Dan seperti trade mark Indonesia, yaitu jam karet, begitu pula kursus ini. Dijadwalnya sih.. jam 9 pelajran dimulai. Tapi sayangnya, baru menjelang jam 10 tutornya hadir.
Tentang tutornya, beliau bernama pak Margono, berusia paruh baya. Alhamdulillah cara mengajarnya enak, cepat, tapi tidak terburu-buru. Tiap 1 jam selalu diselingi istirahat selama 10 menit, jadi ga bosan dan jenuh. Apalagi untukku yang sedang dalam kondisi kurang fit hari itu, yang 10 menit itu jadi sangat berharga sekali . Terima kasih Pak Margono.
Jam 12, kita ada break untuk maksi n sholat. Agak susah juga cari makannya, semua tempat penuh, apalagi cuaca yang tidak mendukung. Akhirnya aku, mb Ipung, mb Sari, P' Pri dan satu bapak lg plus 2 orang temannya (aku lupa namanya) makan disalah satu sudut parkiran. Kami yang perempuan memilih bakso (yang sayangnya menurutku tidak terlalu enak) sementara para pria memilih ketoprak. Kita makan ga pake lama, soalnya udah banyak yang ngantri tempat duduk. Ga enak kan diliatin melulu .
Jam 1, pelajaran dimulai lagi. Kali ini tutornya berbeda. Lebih muda (aku lupa namanya). Sayangnya untukku cara mengajarnya tidak se- ok pak Margono (mungkin faktor pengalaman). Untungnya semua yang diajarkan hari ini masih dasar dan aku udah pernah dapet waktu di SMIP dulu. Jadi ga teralalu buta sama pelajarannya.
Anyway.. terlepas dari beberapa kekurangan... kursus hari ini cukup menyenangkan. Semoga semakin hari semakin menyenangkan dan membawa cerita baru dalam pelangiku.
So, hal pertama yang kulakukan adalah daftar ulang alias menyelesaikan pembayaran kursus. Soalnya waktu itu cuma daftar aja, ga pake bayar apa-apa. Selesai bayar, aku duduk-duduk ditaman (well.. mungkin seharusnya itu taman, karena ada bangku-bangku dari semen yang mengelilingi sebuah pot bunga besar. Sayangnya tanaman yang ada tidak terlalu bagus dan terawat).
Selama duduk-duduk itu, aku belum berani negor siapa-siapa.. soalnya rata-rata disitu udah saling kenal (aku tau kemudian klo mereka rata-rata satu kantor n kursus atas perintah kantor), so aku menyibukkan diri dengan nelpon mas-ku n nelpon travel langganan kantor untuk batalin tiket salah satu temen kerjaku yang lagi tugas. Selesai nelpon, bingung mau ngapain lagi. Akhirnya ya kenalan dengan seorang ce' yang duduk disebelah kananku. Alhamdulillah orangnya ramah, jadi timbullah pd-ku. Oh iya, ce' itu memperkenalkan diri sebagai Ipung. Mbak Ipung ini kursus dengan 2 orang temannya atas perintah kantornya (Peruri).
Sekitar jam 9, satu per satu dari kami mulai memasuk ruangan kelas. Sepertinya sih dari 32 perserta (menurut daftar hadir) lebih dari separuh yang hadir. Dan seperti trade mark Indonesia, yaitu jam karet, begitu pula kursus ini. Dijadwalnya sih.. jam 9 pelajran dimulai. Tapi sayangnya, baru menjelang jam 10 tutornya hadir.
Tentang tutornya, beliau bernama pak Margono, berusia paruh baya. Alhamdulillah cara mengajarnya enak, cepat, tapi tidak terburu-buru. Tiap 1 jam selalu diselingi istirahat selama 10 menit, jadi ga bosan dan jenuh. Apalagi untukku yang sedang dalam kondisi kurang fit hari itu, yang 10 menit itu jadi sangat berharga sekali . Terima kasih Pak Margono.
Jam 12, kita ada break untuk maksi n sholat. Agak susah juga cari makannya, semua tempat penuh, apalagi cuaca yang tidak mendukung. Akhirnya aku, mb Ipung, mb Sari, P' Pri dan satu bapak lg plus 2 orang temannya (aku lupa namanya) makan disalah satu sudut parkiran. Kami yang perempuan memilih bakso (yang sayangnya menurutku tidak terlalu enak) sementara para pria memilih ketoprak. Kita makan ga pake lama, soalnya udah banyak yang ngantri tempat duduk. Ga enak kan diliatin melulu .
Jam 1, pelajaran dimulai lagi. Kali ini tutornya berbeda. Lebih muda (aku lupa namanya). Sayangnya untukku cara mengajarnya tidak se- ok pak Margono (mungkin faktor pengalaman). Untungnya semua yang diajarkan hari ini masih dasar dan aku udah pernah dapet waktu di SMIP dulu. Jadi ga teralalu buta sama pelajarannya.
Anyway.. terlepas dari beberapa kekurangan... kursus hari ini cukup menyenangkan. Semoga semakin hari semakin menyenangkan dan membawa cerita baru dalam pelangiku.