Ternyata berlaku n berkata jujur itu memang susah., apalagi saat harus dengan jujur mengakui kesalahan yang telah kita perbuat. Rasanya beraaaaat sekali. Kayaknya tuh pengen masalah yg kita hadapi selesai dengan sendirinya, tanpa harus mengakui kesalahan kita. Entah karma takut dimarahi, atau takut nampak bodoh karma kesalahan kita. Tapi, selalu ada buah manis yang menanti dibalik kejujuran itu. Just like what happen 2 me 2day.
Jadi ceritanya.....kompi aku rusak sejak minggu lalu. Paginya seeehhh gpp, tp entah knp siangnya kompi aku ga mau baca Ip address-ku. Langsung aja aku lapor ke orang IT di kantor. Nah setelah diperiksa, ktnya hrs di format ulang. Ya udah, dengan berat hati, kubiarkan kompi-ku diambilnya untuk diformat esok hari. Kenapa esok hari?? Karna waktu sudah menunjukkan pukul ½ lima sore, dan itu….Time 2 go home. Nah ke-esokan harinya, setelah melalui pemeriksaan, diputuskan untuk meminta bantuan orang lain, dengan harapan untuk menyelamatkan data2 yang ada disana.
Seminggu telah lewat, akhirnya, hari senin, 01 Agustus 2005, kompi-ku kembali dengan selamat. Taaapiiii……………..data2 yang ada ga bisa diselamatkan sama sekali. Habis ga bersisa. Bahkan serpihannya pun ga ada.
Kebayang donk…….file2 kerjaan aku n team marketing yg terdiri data2 tender, belum lagi data2 ‘bapak’-ku yg satu lagi, Direktur HRD plus ‘proyek surga’-ku, yaitu entry hadist (kan anak2 ISDN mau bikin website khusus hadist berbahasa Indonesia). Sedih..BT..kesel, semua campur jadi satu. Belum lagi rasa bersalah n takut kena marah 2 ‘bapak’-ku.
Ughh..gimana donk??? Bilang..engga’, bilang…engga’…uahhh pusing deh. Aku sih tau n sadar betul klo aku hrs bilang. Tapi….takut juga neehh.
2 orang mas-ku (yg kuceritakan sebelumnya) menguatkanku. ‘Udah..bilang aja….Lo kaya gat au bapak aja deh!!” Emang sih..kedua ‘bapak’-ku itu ga pernah marah (well...,maksudnya ga pernah berlebihan), ga pernah nyindir, pokoknya.....always act like a good father.
“Bismilahirrohmanirrohim.” Ku-kuatkan hatiku untuk masuk keruangannya. Well….dengan alasan menyerahkan undangan. Nah setelah itu…….”Uhmm bapak….kan computer aku udah selesai. Tapi krn kena virus, hardisk-nya perlu diganti pak. Terus, data2 yang kemarin hilang semua.” Ada kelegaan menyusup dalam hatiku setelah selesai mengatakannya. “Jangan senang dulu..” hatiku berkata.
“Ahh…elu tuh nda. Makanya ati2…trs kurangin tuh chatting-nya. Ya udah, sana cepetan suruh Jordan bikin pengajuannya.” gitu katanya. Haah…kebayang kan betapa leganya hati-ku karma ga dimarahin. “Iya pak, maafin saya ya pak.” Hanya itu yang bisa aku katakan. Sebelum keluar, ‘bapak’-ku yang satu lagi bertanya; “Ada back-up-nya di server ga nda?” masih dengan nada biasa. Ya ku-jawab apa adanya bahwa aku ga punya n dia hanya mengangguk.
Aku keluar dari ruangan mereka dengan lega, dan segera saja aku beritahukan ke bag. pengadaan. Tapi, entah mengapa, karna ‘pengertiannya’ itu, aku jadi semakin merasa bersalah.
Jadi ceritanya.....kompi aku rusak sejak minggu lalu. Paginya seeehhh gpp, tp entah knp siangnya kompi aku ga mau baca Ip address-ku. Langsung aja aku lapor ke orang IT di kantor. Nah setelah diperiksa, ktnya hrs di format ulang. Ya udah, dengan berat hati, kubiarkan kompi-ku diambilnya untuk diformat esok hari. Kenapa esok hari?? Karna waktu sudah menunjukkan pukul ½ lima sore, dan itu….Time 2 go home. Nah ke-esokan harinya, setelah melalui pemeriksaan, diputuskan untuk meminta bantuan orang lain, dengan harapan untuk menyelamatkan data2 yang ada disana.
Seminggu telah lewat, akhirnya, hari senin, 01 Agustus 2005, kompi-ku kembali dengan selamat. Taaapiiii……………..data2 yang ada ga bisa diselamatkan sama sekali. Habis ga bersisa. Bahkan serpihannya pun ga ada.
Kebayang donk…….file2 kerjaan aku n team marketing yg terdiri data2 tender, belum lagi data2 ‘bapak’-ku yg satu lagi, Direktur HRD plus ‘proyek surga’-ku, yaitu entry hadist (kan anak2 ISDN mau bikin website khusus hadist berbahasa Indonesia). Sedih..BT..kesel, semua campur jadi satu. Belum lagi rasa bersalah n takut kena marah 2 ‘bapak’-ku.
Ughh..gimana donk??? Bilang..engga’, bilang…engga’…uahhh pusing deh. Aku sih tau n sadar betul klo aku hrs bilang. Tapi….takut juga neehh.
2 orang mas-ku (yg kuceritakan sebelumnya) menguatkanku. ‘Udah..bilang aja….Lo kaya gat au bapak aja deh!!” Emang sih..kedua ‘bapak’-ku itu ga pernah marah (well...,maksudnya ga pernah berlebihan), ga pernah nyindir, pokoknya.....always act like a good father.
“Bismilahirrohmanirrohim.” Ku-kuatkan hatiku untuk masuk keruangannya. Well….dengan alasan menyerahkan undangan. Nah setelah itu…….”Uhmm bapak….kan computer aku udah selesai. Tapi krn kena virus, hardisk-nya perlu diganti pak. Terus, data2 yang kemarin hilang semua.” Ada kelegaan menyusup dalam hatiku setelah selesai mengatakannya. “Jangan senang dulu..” hatiku berkata.
“Ahh…elu tuh nda. Makanya ati2…trs kurangin tuh chatting-nya. Ya udah, sana cepetan suruh Jordan bikin pengajuannya.” gitu katanya. Haah…kebayang kan betapa leganya hati-ku karma ga dimarahin. “Iya pak, maafin saya ya pak.” Hanya itu yang bisa aku katakan. Sebelum keluar, ‘bapak’-ku yang satu lagi bertanya; “Ada back-up-nya di server ga nda?” masih dengan nada biasa. Ya ku-jawab apa adanya bahwa aku ga punya n dia hanya mengangguk.
Aku keluar dari ruangan mereka dengan lega, dan segera saja aku beritahukan ke bag. pengadaan. Tapi, entah mengapa, karna ‘pengertiannya’ itu, aku jadi semakin merasa bersalah.
Kertanegara 4, saat menunggu hujan reda=