Seandainya di kepala ini ada tombol delete, maka hari ini ia akan sangat berguna sekali. Untuk menghapus kata-katamu yang sampai detik ini masih terekam jelas di otakku. Ahh tidak hanya otakku yang merekamnya. Hati ini pun masih teriris, pipi ini masih memerah seperti ditampar.
Ya!! Seperti di tampar. Bahkan tanpa kamu harus memakain kedua tanganmu.
Ahh.. seandainya Tuhan menciptakanku dengan tombol delete, maka sudah sejak tadi kugunakan untuk menghapus kata 'AROGAN' yang masih bergema di kepalaku.
Kau tau, sepanjang hidupku, bahkan orang yang tidak sejalan dengan pikiranku pun tak pernah mengatakan itu padaku. Tapi kamu, yang selama ini mendendangkan sejuta cinta, meniupkan angin rindu, yang berjanji akan menjagaku, dengan mudah tanpa ragu mengatakan aku arogan.
Hanya karna aku menjadi diriku sendiri dengan prinsipku.
Dan bukankah sejak awal sudah kunyatakan dengan jelas seperti apa aku ini. Bukankah sudah kuperingatkan bahwa akan banyak kata 'tidak' keluar dari mulutku jika memang itu menyalahi apa yang ku yakini, yang mengingkari nuraniku. Kau menyanggupinya kan??
Lalu kenapa sekarang aku yang kau beri label arogan. Sementara dirimu yang bisa memegang kata yang sudah kau ucapkan dulu.
Ahh.. seandainya tombol delete itu ada pada diriku.
*gambar dari om google*
No comments:
Post a Comment
Mari mari.. silahkan tinggalkan jejak pelangimu ^_^