28 Apr 2009

Syukur Hari Ini

Allah yang PEMURAH.....
Terima kasih tak terkira ku persembahkan padaMu pada hari ini.
Untuk keluarga yang baik dan sehat;
Untuk pekerjaan yang cukup menyibukkan;
Untuk Kepala Divisi yang kurang mengerti kondisi kami, anak buahnya (well, @ least kondisi kami ber-4);
Untuk salah satu klien yang sedikit menyusahkan;
Untuk project-project baru, baru yang sudah maupun yang belum turun PO-nya;
Untuk beberapa masalah yang ENGKAU cobakan kepadaku, sehingga aku bisa mengerti, memahami dan tidak hanya sekedar bersimpati pada masalah orang lain;
Untuk sahabat yang sangat baik;
Untuk komunitas yang menguatkan;
Untuk kisah cinta yang belum berakhir bahagia;
Untuk...
Untuk...
Untuk...

Ahh Allah, sungguh aku bersyukur dan berterima kasih atas semua bukti kasihmu padaku.

24 Apr 2009

Hiks.... Sedihnya Ditolak

Hari ini adalah hari yang udah Nda tunggu-tunggu sejak 3 bulan yang lalu. Begitu masuk bulan April, Nda berharap, berdoa bahkan memohon untuk bisa melakukan hal ini lagi seperti 3 bulan lalu. Hmmm.. tepatnya seperti 23 Januari 2009.

Sempet deg-degan juga sihhh, takutnya tamu itu datang hari ini. Klo datang kan, bisa ga jadi tuh. Bisa BATAL..TAL..TAL.. dan musti tunggu 3 bulan lagi (iya klo masih punya umur). So.. waktu siang ini (tepatnya sampe sebelum jum'atan) si tamu ga dateng, Nda sueneeeeeeeeeng banget. Legaaaaa banget. Happy lah pokoknya.

Abis para pria pulang jum'atan, Nda minta anter mas Tarso (OB Kantor) untuk anterin Nda ke Pangpol. Mas Tarso drop Nda di sebrang jalan coz puterannya kan jauh. Daripada ikutan muter, kan mendingan Nda nyebrang aja, nti dia tungguin di parkiran.

Begitu sampe di resepsionis, ternyata ada lebih dari 1 orang yang daftar dan isi form. 'Hmmmm.. bakalan antri nih' pikir Nda. Tapi gpp lah. Worth banget kok. Selesai isi form, langsung aja Nda kedalem. Bener kan.. lumayan juga antrian di dalem. Ehhh ternyata, ada 2 orang perempuan di depan Nda yang batalin niatnya, bahkan sebelum ketemu si petugas. Nda sih ga tau kenapa. Kemungkinan terbesarnya sih karna takut.

Ahh..akhirnya tiba juga giliran Nda. Senangnyaaa!!!! Setelah melalui tanya jawab yang ga sampe 3 menit itu (hehehe.. kayak masak mi instan ya, 3 menit :D), akhirnya sampailah Nda pada proses selanjutnya. Pemeriksaan.

Dan disinilah Nda mengalami rasa sakitnya ditolak. Asli deh sediiiiiiih banget.

Pertama, sedih karna hari ini adalah hari yang udah Nda tunggu-tunggu. Yang kedua, sedih karena alasan Nda ditolak itu adalah kurangnya nilai yang Nda punya. Dan kurangnya itu dikiiiiiiiiiiiiiiiit banget. Cuma 0.1 poin ajah. Gimana ga nyesek tuh!!!

Jadiiiiiiiiiii........ untuk bisa mendonorkan darah itu, jumlah or kadar Hb minimalnya tuh 12.5 sementara hasil pemeriksaan Nda (prosesnya adalah jari tangan diusap dengan kapas beralkohol, trus seperti disayat dengan alat kecil. Rasanya ya seperti keiris cutter. Namanya disayat pasti kan berdarah. Nah, darahnya itu ditetesin kesebuah alat digital yang nantinya mengeluarkan angka -kadar hb- kita) adalah 12.4. Dan menurut petugasnya, itu berarti Nda ga boleh donor.

Hiks :( ... Asli deh Nda sedih banget. Itu kan berarti harus nunggu 3 bulan lagi baru bisa donor. Ga nyangka deh, akan mengalami penolakan gini. Apalagi waktu Januari Nda donor, darah yang diambil malah lebih banyak dari biasanya, menggunakan takaran yang biasa untuk para pria. Jadi tuh Nda bayanginnya bisa nyumbang sebanyak itu lagi. Ternyataa....

Ahhh.. ya sudahlah. Like they said: Manusia berencana tapi Tuhan yang memutuskan. Sekarang doanya nih, semoga dalam waktu dekat ini ada acara donor disekitar Nda. Entah itu disekitar rumah atau sekitar kantor, jadi kan ga usah nunggu 3 bulan lagi.

So guys... klo ada acara donor di seputar Jakarta Selatan, please inform me ya. Makasiiihhh.

8 Apr 2009

Berikan Pelayanan Sebaik Mungkin

Tulisan ini Nda dapet dari Pak Samuel Gunawan, salah sahabat di MTSC. Pak Samuel ini rajin sekali menulis di FB-nya, dan kemudian mensharingkannya dengan yang lainnya. Dan sudah beberapa kali Nda di tag oleh Pak Samuel.

Untuk Nda, tulisannya tidak terlalu berat namun tetap berisi. Dalam beberapa kesempatan, tulisannya seakan menjawab gundah yang sedang Nda rasakan. Seperti tulisan ini. Nda dapat tulisan ini, waktu sedang merasa ketidaknyamanan di kantor. I believe that there's nothing such as coincidence.

Be my guest to Enjoy, Apply and Absorb this notes ^_^

Berikan Pelayanan Sebaik Mungkin

Ceritakanlah kebaikan-kebaikan dan pelayanan
yang diberikan oleh salah seorang sahabat kita
baik yang ditujukan kepada kita maupun
kepada sahabat kita yang lainnya,
dengan maksud agar kita masing-masing
boleh belajar ‘mempersembahkan’
perbuatan-perbuatan baik kepada-Nya
dan sesama kita melalui profesi kita.

Memberikan pertolongan berupa pemeriksaan
dan pengobatan medis yang baik kepada pasien,
adalah perbuatan sosial dan tantangan
perbuatan baik yang sudah sewajarnya
diberikan oleh seorang dokter atau paramedis.
Akan tetapi sebagai ‘anak Tuhan’ yang melayani,
dokter atau paramedis juga bisa memberikan
pertolongan yang lebih dari itu.

Manusia sebenarnya diberi ‘kekayaan’ dengan banyak hal
yang dapat dinyatakan dan hal itu
akan memberkati orang-orang lainnya.
‘Keramahan’ ; ‘Kesabaran’ ;
‘Tidak merasa hebat’ sehingga pasien harus ‘membayar mahal’
untuk dapat mendengar dan menyimak
satu atau dua patah ‘kata sakti’
dari seorang dokter ‘yang dicari’ dan ‘diantre’
oleh pasien-pasiennya.

Persembahkanlah sesuatu kepada-Nya
pada saat kita sedang menjalani profesi kita
dengan memberikan pelayanan yang sebaik mungkin
kepada orang-orang yang memerlukan kita,
apakah kita seorang pengajar, petugas instansi pemerintah,
petugas keamanan, manager, direktur, pengelola
dan lain sebagainya.

Sebagai ‘pelayan’ terhadap sahabat dan orang-orang lain
berbahagialah bila kita dapat ‘menggaet’ hati
orang-orang yang pernah mendapat pelayanan dari kita,
orang-orang yang telah kita bantu baik secara fisik, moril maupun materil.
Mungkin kita belum tergolong sebagai ‘profesional tingkat atas’
karena pengalaman dan latar belakang pendidikan kita yang masih kurang
tapi karena keramahan, ketelitian, kesabaran dan perhatian kita
yang begitu besar terhadap kepentingan orang-orang yang kita layani,
maka orang-orang akan terkesan dengan
pekerjaan pelayanan kita terhadap mereka.

Menjawab dengan ramah serta memberikan penjelasan penting,
sampai orang-orang yang dilayani benar-benar merasa terjawab dan puas.
Tidak segan-segan untuk ‘mendekatkan diri’ sebagai seorang sahabat
kepada orang-orang yang dilayani
dengan memberikan kata-kata yang membangkitkan semangat
atau mungkin juga dengan sedikit canda tawa dan senyum.
Sehingga cara kita memperlakukan orang-orang yang kita layani
membawa arti dan kesan manis yang ‘bersahabat’ dan ‘dekat’.

Dengan menghancurkan kesombongan kita dihadapan-Nya
kita dimampukan untuk mempersembahkan
sesuatu dalam pelayanan melalui profesi kita masing-masing.