Kelam, Sunyi, Sepi
Mendekap bisu
Hati menyatu, berbisik
Air mata menetes – Kita Berpisah-
Ayah
Kau berangkat dengan berjuta asa
Merengkuh Dayung Menentang Ombak
Bergumul dengan gelombang kerinduan
Wajahmu tak pernah murung
Ayah
Kau berjuang, membanting tulang, mencari nafkah
Tekadmu satu.. demi keluargamu
Semangatmu tak pernah pudar
Bagai lilin tertiup angin namun tak padam
Kau ajar kami bersyukur, mengharap ridho Ilahi
Ayah
Cintamu tulus
Kau pahlawan tanpa nama
Pahlawan Keluarga
Ayah
Angin malam berhembus semilir
Mengiringi doa anakmu ini
Selamat berjuang AYAH---
(Sepenggal puisi untuk para AYAH--wish my Dad would do the same)
No comments:
Post a Comment
Mari mari.. silahkan tinggalkan jejak pelangimu ^_^